Dapat Tugas Besar, Dokter Andani Eka Putra Mundur dari RS Unand

Rabu, 03 Februari 2021 – 08:30 WIB
Dokter Andani Eka Putra. Foto: diambil dari padek

jpnn.com, PADANG - Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Dr. dr. Andani Eka Putra mendapat kepercayaan menjadi Tenaga Ahli Menteri Kesehatan Bidang Penanganan Pandemi Covid-19.

Andani yang juga Direktur Rumah Sakit (RS) Unand pun mohon izin, doa dan dukungan kepada para senior, staf dosen dan keluarga besar Fakultas Kedokteran Unand serta masyarakat agar bisa menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya.

BACA JUGA: Dokter Andani Eka Putra Ungkap Obat Paling Bagus Untuk Covid-19

“Saya mohon izin, doa dan dukungan semoga saya dapat menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” kata Andani Eka Putra seperti dikutip dari Padek akhir pekan kemarin.

Dalam proses pengangkatannya sebagai tenaga ahli Menkes ini, Andani menyebutkan bahwa dirinya akan mempersiapkan pengunduran diri sebagai Direktur Rumah Sakit Unand.

BACA JUGA: Dokter Andani Eka Putra Ingatkan Jangan Overclaim Soal Obat Covid-19

“Hasil koordinasi dengan rektor dan rekan, saya akan tetap menjalankan tugas sebagai dosen, karena waktu penugasan tidak penuh di Jakarta, mungkin sepuluh hari dalam satu bulan,” ungkapnya.

Andani juga meminta semua pihak untuk tak segan-segan memberikan kritik dan masukan terhadap dirinya dalam menjalankan tugas sebagai staf ahli menkes.

BACA JUGA: Menurut dr Andani, Jumlah Positif COVID-19 Meningkat sebagai Pertanda Baik

Andani merupakan pria kelahiran Pesisir Selatan, Sumatera Barat, 15 Agustus 1972.

Dia dikenal karena kiprahnya pada masa pandemi COVID-19 di Sumbar dan disebut dalam rilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai 'Patriot Militan di Tengah Pandemi'.

Andani banyak membantu laboratorium di Indonesia untuk mempercepat pemeriksaan sampel swab Covid-19.

Alumnus SMAN 3 Padang ini awalnya bertugas di bagian mikrobiologi Fakultas Kedokteran (FK) Unand dan bergerak di bidang bioteknologi medis.

Ketika merebaknya pandemi COVID-19 di Indonesia, ia mengembangkan laboratorium mikrobiologi FK Unand menjadi pusat pelayanan diagnostik penyakit infeksi hingga akhirnya menjadi Laboratorium Infeksi Biomedik.

Sejak 24 Maret 2020, laboratorium tersebut mendapat izin dari Kementerian Kesehatan untuk melakukan uji sampel swab pasien diduga terpapar COVID-19 yang sebelumnya hanya dilakukan di Litbangkes Kemenkes. (unandacid/idr/padek)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler