Dari Petinju Mike Tyson sampai Basketballpreneurship

Senin, 21 Maret 2011 – 12:02 WIB
Inspirasi bisa datang dari siapa saja, termasuk anakanak muda yang kaya prestasi, visi dan menyimpan mimpi besarKarena itu, Forum Pemred Jawa Pos Group ini pun merasa perlu mendengar apa yang sedang digagas di benak anak-anak muda itu

BACA JUGA: Wikileaks Pun Tak Boleh Menyadap

MUDA itu ukurannya apa? Usia di bawah 40 tahun? Atau suasana batinnya masih berjiwa muda? Sekedar info, pemimpin-pemimpin redaksi di lingkungan Jawa Pos Group rata-rata masih muda usia
Tentu, spirit dan ide-idenya juga muda.

jpnn.com - Muda itu sering digambarkan penuh energi, progresif, berlari cepat, dan tidak takut ambil risiko

BACA JUGA: Pahami Background, Bersikap Proporsional

Saya ingat kata-kata Margiono, bos Rakyat Merdeka yang juga Ketua PWI Pusat itu
“Apa bedanya muda dan tua? Muda itu berpikir tentang masa depan! Sedang tua itu, bercerita tentang masa lalu!” katanya

BACA JUGA: Off The Record, Bukan untuk Dikutip

Nah, you ada di mana? Suka bernostalgia dengan sejarah? Atau hobi mengeksplore dan mengutak-atik trend ke depan? Salah satu anak muda yang kami pilih berbicara di depan forum ini adalah Raja Sapta Oktohari, seorang promotor tinju muda yang cita-citanya menjadi ”Raja” di bisnis adu jotos di atas ring.

Terus terang, semula saya agak under estimate terhadap pria berkacamata ini ketika media menyebut sebagai Don King-nya IndonesiaTampangnya masih terlalu muda untuk menjadi godfather di olahraga yang pernah terpopuler di seluruh dunia iniTinju, pilihan yang unik menurut sayaEranya sudah berubah.

:TERKAIT Bola basket melaju kencang, mendahului tenis dan bulutangkisBahkan berpacu melawan sepak bolaTinju sudah lama ditinggalkan publik, sejak era Elyas Pical, juara dunia IBF kelas bantam yunior tahun 1985Atau era Mike Tyson 1985- 1987 yang sukses merebut juara tinju dunia kelas berat sejati, karena mengumpulkan tiga gelar juara dari tiga komisi tinju dunia: WBA, WBC dan IBFKalau itu, tahun 1985, demam tinju betul-betul merasuk di darah dan sumsum publik.

Saat siaran live, mungkin lebih dari 50% penduduk dunia menonton TysonAtau saat Elyas Pical main, 80% masyarakat Indonesia berada di depan TV sambil berdoa, semoga menang! Tapi, saat ini zaman sudah berubahJarum sudah menunjuk ke angka yang lainBukan tinju lagi, tapi bola dan basket”Saya bisa dengan cepat membuat demam tinju lagi!” kata Oktohari, saat berbincang di Ritz Carlton Jakarta.

Pede banget, anak muda iniDarimana Anda memulai? Di situlah saya mendengar terobosan-terobosan khas anak muda, meledak-ledak, dan sangat optimisMisalnya, bulan depan, 17 April, dia mau membuat pertarungan tinju dunia dengan titel ”The Moment of Truth.” Kali pertama, dua petinju Indonesia duel berebut sabuk juara dunia - duel istimewaChris John, pemegang sabuk kelas bulu versi WBA sekaligus Juara Super di kelas itu versus Daud Jordan, petinju ranking 6 WBA.

Okto saat ini mempunyai 3 petinju kelas dunia, Chris John, Daud Jordan, dan Roy Muklis, petinju peringkat 12 pemegang sabuk kelas bulu super versi WBADia akan kemas dengan menghadirkan si leher beton, petinju legendaris AS, Mike TysonIni kali pertama partai kelas bulu ditonton oleh juara dunia kelas beratTyson akan diajak gala dinner, main golf, dan salat Jumat di Masjid Istiqlal, JakartaBukan hanya itu, Okto juga akan menambah segar suasana dengan ”Celebrity Fight.” Tinju antar selebriti, yakni Raffi Ahmad, Mario Lawalatta, Samuel Rizal dan Didi Riyadi”Mereka bukan hanya tinju-tinjuan.

Mereka berlatih beneran, dan dilatih secara profesional!” ungkap OktoSama mudanya, dari sisi jurnalistik anak muda yang akan mengisi adalah Azrul AnandaDia adalah direktur Jawa Pos yang memformat koran terbesar di Indonesia –sejak tahun 2009- 2010 sampai sekarang, awal 2011 ini— dengan style dan selera pembaca mudaDia yang membuat ratusan sensasi di Kota Surabaya, sehingga kota pahlawan itu ikut terdongkrak maju dan tertib.

Dia juga menjadi salah satu trend setter, bahkan banyak yang menyebut sebagai selebriti muda dari SurabayaJika Anda ingat program kanalisasi, sepeda motor lajur kiriLalu light on, menyalakan lampu di siang hariSurabaya green and clean, menyulap landscape Surabaya menjadi 1001 taman di semua sudut kotaProgram klik, sosialisasi sabuk pengaman mobil dan pengkait helm standar.

Program majalah dinding untuk SMP-SMAProgram Deteksi Basketball League (DBL), yang sekarang menjadi Development Basketball League (DBL)Itu semua karya nyata Azrul yang oleh Pak Ci –panggilan akrab Ciputra— sering disebut dengan istilah basketbal-lpreneurshipSampai-sampai, kelakar dia, saat ini ibu kota basket sudah berpindah dari Jakarta ke Surabaya.

Terakhir, kompetisi bola basket nasional resmi Perbasi, NBL juga dikelola oleh AzrulDan semifinal-final NBL dilangsungkan di DBL Arena, gelanggang basket-nya Jawa Pos di markas Graha Pena SurabayaKini, kompetisi pelajar terbesar dan basket profesional yang paling tinggi, berada di bawah kendalinyaMasih banyak lagi ide-ide yang semula tampak aneh, ketika berjalan membuat ketagihanAnak muda, energi muda, semangat muda, di mana-mana memang membuat lebih bergairah.

Di forum pemred inilah, ide-ide itu bagaikan sumur Lapindo di Sidoarjo sanaDi tengah lautan ide itulah, akan disepakati garisgaris besar ”haluan negara” yang menjadi bahan acuan redaksi Grup Jawa Pos dalam menurunkan materi beritanyaJadi? Pastikan lo masih muda dan tetap berjiwa muda! Agar tidak tergilas oleh masa(bersambung)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaringan Media Terbesar, Terluas, dan Terbukti


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler