jpnn.com, KOTAWARINGIN TIMUR - Gozali Rahman (20) meninggal dalam kondisi mengenaskan setelah dibacok kakak iparnya, Saripudin (38), di Desa Tangar, Kecamatan Mentaya Hulu, Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng), Minggu (18/3).
Saripudin diduga emosi lantaran istrinya dimintai uang Rp 50 ribu oleh Gozali.
BACA JUGA: Pisau Dapur Jadi Saksi Bisu Kekejaman Janni pada Komaidi
Berdasar informasi yang dihimpun, saat itu Gozali berada di rumah Saripudin.
Saat itu, pemuda yang karib disapa Ego tersebut meminta uang Rp 50 ribu kepada istri Saripudin.
BACA JUGA: Pengakuan sang Pembunuh, Dor! Merintih Kesakitan
Namun, istri Saripudin tidak bisa memenuhi permintaan Ego karena sedang tidak punya uang.
Sayangnya, Ego tidak bisa menerima alasan yang disampaikan kakak kandungnya.
BACA JUGA: Mulia, Terdakwa Pembunuh Anak Kandung Langsung Menangis
Dia terus memaksa kakaknya memberi uang. Mereka akhirnya terlibat percekcokan.
Saripudin rupanya mengetahui perselisihan antara istrinya dengan Egi.
Hal itu membuat Saripudin emosi. Dia langsung mengambil parang dan membacok Ego. Ego akhirnya tewas.
"Dia (Ego) mau meminta dan meminjam uang Rp 50 ribu sama kakaknya. Namun, kakaknya tidak punya uang sehingga tidak bisa memberikan,” kata Sonia, ibu Ego, Senin (19/3).
Dia menambahkan, Ego sempat memegang mulut istri Saripudin. Hal itulah yang membuat Saripudin makin marah.
“Orangnya (maksudnya Saripudin) biasa paling sabar, baik. Mungkin kehabisan sabarnya dia itu,” tambah Sonia.
Menurut Sonia, Ego memang sering meminjam uang kepada istri Saripudin.
Selama ini, sambung Sonia, Saripudin tidak pernah mempermasalahkan ketika uangnya tak dikembalikan oleh Ego.
“Daripada kamu ketulahan mau menimpas mamah, lebih baik kamu yang aku matiin duluan,” ujar Sonia menirukan perkataan menantunya kepada Ego. (ais/son/ce/ens)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cekcok Berujung Tragedi, Badik Menancap di Leher
Redaktur & Reporter : Ragil