Darurat, Ganjar Pranowo Pengin Masuk, Pintu Terkunci, Ada yang Tidak Beres

Minggu, 07 Februari 2021 – 14:17 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan inspeksi mendadak ke Rumah Pompa Mberok di Kota Semarang, Minggu (7/2). Foto: ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapati hal yang tak beres saat melakukan inspeksi mendadak ke Rumah Pompa Mberok di Kota Semarang, Minggu (7/2).

Ganjar mendapati pompa penyedot banjir yang tidak difungsikan karena masalah administratif.

BACA JUGA: Ganjar Pranowo Pengin Melihat Jawa Tengah Sepi Minimal 2 Hari

Saat melakukan inspeksi di rumah pompa yang berada di Kawasan Kota Lama itu, Ganjar melihat upaya penyedotan banjir tidak optimal karena petugas hanya memfungsikan satu dari tiga pompa yang terpasang.

Ganjar pun langsung menanyakan kepada petugas mengapa dua pompa lain tidak difungsikan.

BACA JUGA: Biar Tidak Ada yang Cemburu, Ganjar Pranowo Bikin 35 Surat

"Itu belum dinyalakan karena masalah administratif, pak. Pekerjaannya belum diserahkan," kata petugas di Rumah Pompa Mberok.

Menanggapi jawaban dari petugas itu, Ganjar mengatakan bahwa seharusnya tidak boleh ada masalah administratif yang menghambat penanganan banjir, apalagi dalam kondisi darurat seperti sekarang.

BACA JUGA: Innalillahi, Reserse Legendaris di Semarang Meninggal Dunia

Pemilik akun ganjar_pranowo di Instagram itu kemudian menginstruksikan kepada petugas untuk memfungsikan semua pompa yang ada.

Dia mengajak petugas masuk ke rumah pompa untuk menyalakan semua mesin pompa, namun gagal karena dikunci.

"Tapi saya minta hari ini dihidupkan. Saya minta nomor teleponnya, nanti saya cek harus sudah hidup," katanya.

Ganjar menekankan bahwa penanganan kondisi darurat membutuhkan kecepatan.

Masalah-masalah yang menghambat penanganan banjir seperti kendala administratif dalam pengoperasian mesin pompa harus cepat ditangani, apalagi pompa di Rumah Pompa Mberok menjadi tumpuan dalam penanganan banjir di Kawasan Kota Lama.

"Ini kalau tidak segera surut, padahal hanya disedot dari situ, maka tidak boleh hanya karena administrasi itu menghambat. Saya minta tiga-tiganya digenjot dan mudah-mudahan hari ini tidak hujan lebat sehingga genangan bisa disedot," kata Ganjar.

Kepala UPTD Pengelolaan Pompa Banjir Wilayah Tengah Dua Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang Yoyok Wiratmoko mengatakan bahwa sebagian pompa di Rumah Pompa Mberok belum bisa difungsikan karena belum diserahkan secara resmi ke pemerintah kota.

"Itu yang mengerjakan adalah Kementerian PUPR, dan belum diserahkan ke Pemkot Semarang, jadi untuk mengoperasionalkannya itu masih di ranah PUPR, kami sudah melakukan komunikasi," katanya.

Yoyok menyatakan bahwa dia akan menindaklanjuti instruksi gubernur untuk mengupayakan agar semua pompa di Rumah Pompa Mberok bisa difungsikan untuk menyedot banjir.

Selain menginstruksikan pengoptimalan fungsi pompa di Rumah Pompa Mberok, Ganjar meminta PT KAI mencari penyebab genangan di Stasiun Tawang.

"Jadi harus dicari penyebab genangan, kalau memang ada kebocoran drainase, maka harus dibenahi secepatnya, sebab kondisi curah hujan di Semarang ini cukup ekstrem, dan diperkirakan BMKG kondisi ini bisa seminggu," ujarnya. (antara/jpnn)

 

 


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler