Darurat Sudah Lewat, Kiai Said Minta Umat Pilih Vaksin Halal

Jumat, 17 Desember 2021 – 22:24 WIB
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menemui Presiden Joko Widodo Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menyerukan agar umat Islam memilih vaksin COVID-19 yang sudah dinyatakan halal.

Hal itu disampaikannya karena melihat situasi saat ini, di mana penyebaran virus corona sudah lebih terkendali ketimbang sebelumnya.

BACA JUGA: Bea Cukai Soekarno-Hatta Fasilitasi Impor Vaksin Hibah Pemerintah Irlandia

"Kepada seluruh umat Islam di manapun berada, khususnya warga nahdiyin, agar menggunakan vaksin (Covid-19) yang halal, yang dijamin 100% halal dan suci," terang Kiai Said Aqil dalam video yang beredar dikalangan wartawan, Jumat (17/12).

Pendiri Pondok Pesantren Kiai Haji Aqiel Siroj (KHAS) Kempek itu menyatakan kehalalan vaksin sangat penting bagi umat Islam.

BACA JUGA: Hasil Studi: Vaksin Moderna 4 Kali Lebih Berisiko dari Pfizer

Sebab berkaitan langsung dengan tingkat keimanan umat secara langsung dengan Allah SWT.

"Jangan sampai kita menggunakan vaksin yang tidak halal, atau mengandung babi, yang pasti akan masuk ke dalam tubuh kita, dan itu akan sangat panjang dampaknya. Bagaimana salat kita, bagaimana ibadah kita, kecuali dalam keadaan darurat," sebut Kiai Said.

BACA JUGA: Jahat, Aktivis Anti Vaksin Berniat Membunuh Seorang Pemimpin

Dengan mengonsumsi sesuatu yang tidak halal, misalnya mengandung babi, kemudian masuk ke dalam tubuh maka sama saja mengingkari apa yang sudah diperintahkan Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW.

Dia pun mengingatkan bahwa ketentuan tersebut hanya dapat dikesampingkan jika kondisinya benar-benar darurat. Namun, lanjut dia, sekarang sudah tidak lagi darurat dan ada pilihan untuk memilih vaksin halal.

"Sekarang sudah bukan lagi keadaan darurat, karena sudah ada pilihan yang halal, yaitu Sinovac dan Zifivax. Sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW kita harus memilih yang halal," jelas Kiai Said yang saat ini duduk sebagai Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) dan Wakil Presiden Organisasi Agama Sedunia.

"Sudah jelas yang halal mana, yang haram mana. Kita harus memilih yang halal, jangan sampai kita memilih yang haram. Saya kira itu sudah pilihan yang paling tepat, dan ketentuan yang ditentukan Nabi Muhammad SAW harus kita taati, kita ikuti, tidak boleh kita dalam kehidupan ini, berperilaku semaunya sendiri," pungkasnya. (dil/jpnn)

 

Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler