Jahat, Aktivis Anti Vaksin Berniat Membunuh Seorang Pemimpin

Rabu, 15 Desember 2021 – 20:42 WIB
Polisi meninggalkan sebuah gedung usai penggerebekan di sejumlah lokasi di Dresden, Jerman, Rabu (15/12/2021), sebagai bagian dari penyelidikan tentang rencana pembunuhan pemimpin negara bagian Saxony, Michael Kretschmer, oleh aktivis anti-vaksinasi. (ANTARA/Reuters/Matthias Rietschel/as)

jpnn.com, JERMAN - Para aktivis anti vaksin di Saxony, Jerman, berusaha membunuh pemimpin negara bagian tersebut.

Demikian dikemukakan polisi Jerman mengungkap rencana para aktivis tersebut, Rabu (15/12).

BACA JUGA: Jaksa Menilai Inilah Hukuman yang Pantas Buat Dokter Penjual Vaksin Covid-19 di Medan

Pengungkapan itu menambah kekhawatiran meningkatnya aksi protes yang diwarnai kekerasan terhadap rencana pemerintah setempat mewajibkan vaksinasi.

Saxony adalah salah satu negara bagian di Jerman yang memiliki tingkat infeksi COVID-19 paling tinggi dan tingkat vaksinasinya termasuk yang paling rendah.

BACA JUGA: Gempa NTT, 504 Rumah Rusak di Sulsel, Ribuan Orang Mengungsi

Rencana pembunuhan Michael Kretschmer, pemimpin negara bagian itu, telah didiskusikan di kelompok perbincangan di platform Telegram, kata polisi.

Para anggota kelompok Dresden Offlinevernetzung atau jaringan luring Dresden telah mengindikasikan lewat pesan-pesan Telegram, mereka mungkin memiliki senjata api dan busur panah, kata polisi Saxony lewat Twitter.

BACA JUGA: Kasihan, 98 Persen Warga Afghanistan Tak Cukup Makan

Setelah mencari di sejumlah tempat di Dresden, polisi mengatakan dugaan awal itu dikonfirmasi.

Protes-protes menentang pembatasan baru bagi mereka yang tidak vaksin dan rencana mewajibkan vaksinasi bagi beberapa kelompok masyarakat di Jerman telah memicu lebih banyak aksi kekerasan.

Banyak serangan diarahkan kepada dokter, politikus dan wartawan.

Vaksinasi akan diwajibkan mulai 16 Maret bagi orang-orang yang bekerja di rumah sakit, panti jompo dan fasilitas kesehatan lainnya.

Media penyiaran Jerman ARD melaporkan lebih dari selusin politikus, media massa dan institusi publik telah menerima surat ancaman perlawanan berdarah terhadap aturan tersebut.

Surat itu juga disertai bungkusan berisi potongan daging.

Pada September, sebuah pusat vaksinasi di Saxony menjadi target pembakaran.

Bulan lalu, sekelompok orang berkumpul di luar kediaman menteri dalam negeri Saxony sambil membawa obor, yang terlihat secara implisit sebagai ancaman kekerasan.

Grup Telegram para penentang vaksinasi di Dresden menjadi perhatian pihak berwenang menyusul laporan investigatif oleh jurnalis ZDF pekan lalu.

Laporan itu menyebutkan para anggota grup itu telah berdiskusi tentang pembunuhan pejabat-pejabat pemerintah Saxony.(Antara/Reuters/JPNN)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler