Dasar Calo, Nomor Antrean Pasien RSUD pun Diduitkan

Kamis, 01 September 2016 – 17:57 WIB
Foto: spothood.com

jpnn.com - JAKARTA - Antrean panjang yang biasa terjadi saat pengambilan nomor urut di rumah sakit milik pemerintah di Jakarta ternyata jadi lahan mencari untung. Baru-baru ini, DPRD DKI menemukan praktik percaloan momor urut di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Koesmedi Priharto, praktik percaloan itu terekam CCTV. Ada dua calo yang langsung ditangkap dan diserahkan ke polisi.

BACA JUGA: Ahok Yakin, Warga yang Direlokasi ke Rusun Tetap Bisa Gunakan Hak Pilih

"Udah ketangkep CCTV, dah dilaporkan polisi. Ada di (RSUD) Tarakan dua orang (calo, red),” ujar Koesmedi di kompleks Balai Kota Jakarta, Kamis (1/9).

Ia menjelaskan, para pelaku percaloan itu mengambil nomor antrean rawat jalan bernomor kecil, lantas menjualnya ke warga yang hendak berobat. Nomor antrean yang mestinya gratis itu dibanderol Rp 50 ribu oleh para calo.

BACA JUGA: Kata Pengacara, Persidangan Tak Bisa Buktikan Ariesman Suap Sanusi

Karenanya Dinkes DKI sedang menyelidiki kemungkinan adanya keterlibatan orang dalam pada kasus percaloan itu. Pasalnya, kejadian serupa dilakukan setiap hari.

“Saya sudah ngomong sama pimpinannya (RSUD Tarakan), apa pun pasti ada orang di dalam. Karena di situ ada satpam, kan dia harusnya tahu kenapa tiap hari jadi berobat di sini," ucapnya.

BACA JUGA: Ahok Cerita Pernah Diingatkan KPU DKI Jakarta

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi melakukan investigasi di beberapa fasilitas kesehatan di Jakarta. Dari hasil investigasinya khususnya di RSUD Tarakan, terjadi praktik percaloan nomor antrean.(uya/JPG)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyuap Bang Uci Divonis 2,5 Tahun Penjara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler