jpnn.com - jpnn.com - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memastikan 36 lembar fisik kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) yang diamankan pihak Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta kiriman dari Kamboja adalah palsu.
"Kami pastikan 36 lembar (e-KTP) itu palsu. Menggunakan KTP elektronik bekas yang chip-nya sudah terisi datanya," ujar Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kemendagri Zudan Arief Fakrulloh di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (13/2).
BACA JUGA: E-KTP Palsu Pengaruhi Opini Publik
Menurut Zudan, dari 36 lembar e-KTP tersebut, terdapat 16 lembar yang chip-nya bisa dibaca dengan menggunakan card reader (alat pembaca e-KTP,red).
Namun data kependudukan yang tercantum pada masing-masing fisik e-KTP palsu tersebut, tidak sama dengan data yang terbaca oleh card reader.
BACA JUGA: Anies-Sandi: e-KTP Aspal Sangat Meresahkan Masyarakat
Artinya, ada dua data pada 16 lembar e-KTP palsu tersebut. Data asli pemilik lama tercantum dalam chip sebagaimana dibaca card reader.
Kemudian data penduduk palsu sebagaimana tertera pada fisik yang bisa dibaca dengan kasat mata.
BACA JUGA: e-KTP dari Kamboja Menggangu Pelaksanaan Pilkada
"Orangnya (pemalsu,red) mengisi secara manual. Jadi semua data di KTP elektronik (yang ditemukan,red) palsu, tidak sama dengan yang di data base. Karena pengisiannya manual, tidak mengakses data base," ujar Zudan.
Dengan fakta-fakta yang ada, Zudan memastikan data kependudukan Kemendagri sampai saat ini aman.
Sama sekali tidak ada kebocoran akibat ulah hacker.
"Kemarin ada pemberitaan yang menyebut data KTP elektronik palsu bisa dibaca. Jadi yang benar, yang dibaca (card reader,red) itu data pemilik aslinya. Kalau data yang palsunya, tidak bisa dibaca. Karena itu kan menggunakan KTP elektronik bekas, jadi chip-nya yang masih bisa terbaca itu menunjukkan data pemilik asli," tutur Zudan.
Menurut Zudan, para pelaku menggunakan modus mengganti foto, nama, alamat dan kolom agama pada fisik e-KTP bekas.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tjahjo: Saya Kira Satu Juta, Eh⦠Hanya 38 Lembar
Redaktur & Reporter : Ken Girsang