jpnn.com, JAKARTA - Data Kementerian Kesehatan terkait pasien rumah sakit diduga bocor.
Data diduga bocor dari server yang berada di Kementerian Kesehatan.
BACA JUGA: Protes Ceramah Kontroversial Ustaz Mizan, Ribuan Massa Kembali Turun ke Jalan
Menanggapi kondisi yang ada, Kementerian Komunikasi dan Informatika bergerak untuk menindaklanjutinya.
"Merespons pemberitaan beredar terkait dugaan kebocoran data pasien yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan, Menteri Kominfo telah memerintahkan jajaran terkait untuk berkomunikasi secara intensif dengan Kementerian Kesehatan.
BACA JUGA: Oknum Aktivis Pelaku Pemerkosaan Mahasiswi UMY Dijatuhi Sanksi Tegas
"Kemenkominfo juga telah memulai proses penelusuran lebih lanjut sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujar juru bicara Kominfo Dedy Permadi dalam keterangan resmi, Kamis (6/1).
Kemenkes, kata Dedy, juga sudah mengadakan langkah internal untuk mengatasi dugaan kebocoran data tersebut.
BACA JUGA: Keras Banget Nih Pernyataan Ketua KNPI Ditujukan ke Ferdinand Hutahaean
Di antaranya berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi negara (BSSN).
Kominfo meminta seluruh penyelenggara sistem elektronik (PSE) publik dan privat, terutama yang mengelola data pribadi, untuk secara serius memperhatikan kelayakan dan keandalan pemrosesan data pribadi.
Kelayakan dan keandalan yang dimaksud berkaitan dengan aspek teknologi, tata kelola dan sumber daya manusia.
Jutaan data pasien dari berbagai rumah sakit yang berada di server Kementerian Kesehatan diduga bocor dan dijual di forum gelap.
Dihubungi terpisah, Kemenkes menyatakan sedang menelusuri dugaan kebocoran data tersebut.
"Kami sedang melakukan 'assessment' permasalahan yang terjadi dan mengevaluasi sistem kami," kata Chief Digital Transformation Officer Kemenkes Setiaji.
Peretas, dalam forum tersebut mengklaim data berasal dari server terpusat Kementerian Kesehatan Indonesia pada 28 Desember 2021.
Berdasarkan tautan yang beredar, dokumen tersebut berisi informasi medis pasien dari berbagai rumah sakit, total data berjumlah 720GB.
Pengunggah di forum tersebut juga menyertakan 6 juta sampel sampel data, berisi antara lain, nama lengkap pasien, rumah sakit, foto pasien, hasil tes COVID-19 dan hasil pindai X-Ray.
Selain yang disebutkan, data yang bocor juga berisi keluhan pasien, surat rujukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan).
Kemudian, laporan radiologi, hasil tes laboratorium dan surat persetujuan menjalani isolasi untuk COVID-19. (Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang