jpnn.com - NATUNA - Kapal kayu KM Bahari Seluan yang menganggkut 66 penumpang dari Desa Seluan menuju Pulau Sedanau Kecamatan Bunguran Barat Natuna naas diterjang gelombang, Sabtu (6/2) kemarin.
Seperti dikutip dari batampos.co.id (group JPNN), Senin, Kapal kayu berkapasitas 5 GT itu terbalik. Tiga penumpang dinyatakan tewas dan 5 penumpang lainnya yakni anak anak masih hilang. Sementara 58 penumpang lainnya selamat.
BACA JUGA: Aneh, Tak Paham tapi Bicara Mangrove
Penumpang selamat berhasil dievakuasi ke Pos Angkatan Laut di Sedanau menggunakan kapal feri milik Nato. Saat ini penumpang selamat sudah dipulangkan ke keluarga masing masing setelah mendapat pertolongan medis.
Penumpang kapal kayu naas ini, merupakan warga Sedanau, Seluan, Midai dan Sepempang. Mereka sebagian hendak berbelanja kebutuhan pokok, ada yang pulang dari memanen cengkeh.
BACA JUGA: Tenaga Ahli dan Pendamping Desa Tak Digaji 3 Bulan
Penumpang tewas adalah ibu-ibu paruh baya bernama Zainaf, Ria warga Desa Seluan dan Wan Rusmiati. Sementara lima anak anak yang masih hilang adalah Diana usia 2 tahun warga Desa Sepempang, Aulia usia 3 tahun warga Selaut, Sari Ramdani usia 4 tahun, dan dua anak kembar Zila dan Zia usia 4 tahun.
Saat ini tim gabungan yang terdiri dari Polres Natuna, SAR, dinas perhubungan, AL dan dibantu masyarakat masih melakukan upaya pencarian lima anak anak yang hilang.
BACA JUGA: Kabar Gembira untuk Peternak Sapi
"Cuaca sangat buruk, mudah mudahan tim pencarian selamat. Kami juga diterjang gelombang," sebut AKP Benhur Gultom, Sabtu kemarin.
Pencarian korban hilang menggunakan kapal pompong nelayan dan kapal tangkap dinas kelauatan dan perikanan. Namun mengalami hambatan cuaca buruk. Bahkan searider Sarnas tidak bisa diterjunkan, dari pelabuhan Penagi Ranai. Menyebabkan hanya menggunakan bantuan pompong masyarakat.
Dugaan sementara kapal kayu yang digunakan masyarakat setempat mengangkut kebutuhan pokok masyarakat Seluan ini kelebihan muatan. Kapal Eramli juga membawa tiga ton cengkeh.(arn/ray)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Baru Keluar Dari Penjara, Malah Jadi Pengedar Lagi
Redaktur : Tim Redaksi