Datang tak Diundang, Wakil Gubernur Dipermalukan Bupati

Ketua DPR jadi Saksi, Hanya Bisa Geleng Kepala

Jumat, 16 Agustus 2013 – 00:17 WIB
Wakil Gubernur Riau Raja Mambang Mit. Foto: JPNN

jpnn.com - RIAU - Bupati Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, Achmad, mempermalukan Wakil Gubernur Riau Raja Mambang Mit saat pembukaan pawai taaruf MTQ Propinsi Riau ke 32 di Kabupaten Rokan Hulu, Rabu (14/8) petang. Saat itu Achmad tidak mau disalami oleh Mambang yang datang ke acara yang juga dihadiri oleh Ketua DPR RI Marzuki Ali dan Dirjen Bimas Kementrian Agama.

Kejadian itu sontak menjadi perhatian masyarakat dan tamu undangan yang hadir, tak terkecuali Marzuki Ali yang hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. Parahnya lagi, orang nomor dua di Riau itu ternyata juga tidak mendapat jatah tempat duduk di tribun kehormatan karena berdasarkan informasi dari protokoler Pemprov Riau, Bupati Achmad tidak mengundang Wagubri ke MTQ provinsi itu.

BACA JUGA: Bocah 13 Tahun Jatuh di Eskalator Bandara Kualanamu

Pantauan Riau Pos (Grup JPNN), selama beberapa menit Raja Mambang Mit terlihat kebingunan mencari tempat duduknya. Di deretan kursi bagian depan panggung kehormatan juga tidak terlihat tulisan untuk Wakil Gubernur.

Mantan Sekretaris Pemkot Batam itu baru bisa duduk setelaha salah seorang pejabat mempersilahkan Mambang Mit untuk menempati kursi yang dia duduki. "Silahkan Pak disini saja," ucap tamu yang tidak diketahui namanya. Namun Mambang Mit yang dipermalukan saat itu tidak langsung duduk dan memilih mencari kursi kosong di deretan belakang. "Sudah gak apa-apa. Saya di belakang saja kalau gitu," jawab Wagubri.

BACA JUGA: Wako Medan Divonis Bebas

Perlakuan itu tidak berhenti di sana. Saat Tari persembahan digelar, penari yang membawa tepak khas melayu yang berisikan sirih hanya memberikan sirih kepada Bupati, dirjen, Marzuki Ali dan Sekda Prov Riau. Kekonyolan itu terus berlanjut saat pembawa acara mengawali MTQ tanpa menyebutkan nama Wakil Gubernur dalam daftar tamu kehormatan. Bahkan, Bupati Achmad sendiri juga tidak menyebut nama Mambang Mit dalam muqodimah Pidatonya.

Menyikapi Kejadian tersebut Mambang Mit mengaku kecewa, Ia tidak menyangka penyambutan yang Ia terima seperti itu." Saya tidak pernah sebelumnya diperlakukan seperti ini oleh kepala daerah lainnya," ucapnya menjawab pertanyaan wartawan setelah acara Pawai Taaruf.

BACA JUGA: 158.550 RTS Belum Terima BLSM

Kepada wartawan Mambang Mit juga menyayangkan insiden tersebut, Menurutnya hal tersebut tidak patut terjadi, terlebih didepan umum dan dilihat masyarakat yang Ia pimpin. Menurutnya tidak seharusnya seorang pemimpin yang jadi panutan berbuat seperti itu.

"Terlebih disaat iven keagamaan, tidak arif rasanya," Ujar Mambang yang datang ke Rohul lewat jalur darat karena tidak diajak dalam rombongan Marzuki Ali, pejabat Kemenag dan tamu kehormatan lain yang berangkat dari Pekanbaru menuju Rohul menggunakan pesawat carteran.

Mambang menduga ada dua hal yang melatar belakangi kelakuan sang Bupati, bisa jadi beliau tidak paham bagaimana sebagai kepala daerah dalam menerapkan etika profesi kepada pimpinan. Atau bisa jadi ada unsur lain misalnya mempolitisir agama.

"Kalaupun iya hal itu harusnya tidak boleh, agama tidak boleh dipolitisir, agama bukan milik golongan, agama Islam ini milik semesta alam, tidak boleh membatas batasi orang, apalagi ini iven  pemerintah propinsi Riau. Jadi etika pemerintahanya tidak tepat," ujar mantan Sekdaprov Riau itu.

Meski dirinya tidak dikirimi undangan resmi, Mambang menilai itu bukan alasan buat dirinya untuk tak hadir karena MTQ itu merupakan iven  pemerintah Provinsi Riau. Terlebih dirinya telah ditugaskan oleh Mendagri untuk melaksanakan tugas harian Gubernur Riau paska penahanan Gubernur Riau Rusli Zainal oleh KPK.

"Inikan acara provinsi dan saya bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan ini, masak saya tidak boleh datang, ini kan aneh. Dulu ketika pak gubernur ada, meski beliau yang membuka saya tetap hadir, karena memang kami sepaket. Baru biasanya saat penutupan saya sendiri yang hadir mewakili gubernur untuk menutup acara," pungkasnya.

Kejadian ini diduga dilatarbelakangi memanasnya suhu politik Riau jelang pemilihan Gubernur Riau September mendatang. Diketahui, Bupati Achmad maju sebagai calon Gubernur dari Partai Demokrat dan Wagubri Mambang kembali sebagai calon Wakil Gubernur Riau mendampingi Jon Erizal dari PAN. Namun apa yang menjadi motif Bupati Rohul memperlakukan Wakil Gubernur Riau belum diketahui. (dik/fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Insiden di Lamongan, Warga Rusak Rumah Anggota FPI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler