Daya Saing Ekonomi Indonesia Meningkat ?

Jumat, 10 September 2010 – 11:49 WIB

JAKARTA  - Hari Raya Idul Fitri 1431 H yang jatuh hari ini rupanya membawa keberkahan bagi perekonomian IndonesiaPeningkatan daya saing Indonesia pada 2010 - 2011 naik 10 peringkat yang menunjukkan perbaikan iklim ekonomi di negeri ini secara keseluruhan.
   
Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, mewakili Indonesia secara langsung menerima "hadiah" itu, kemarin

BACA JUGA: Awas, Penjahat Incar Rumah Ditinggal Mudik

Pengumuman dilakukan pada pukul 12:00 waktu setempat dalam acara pembukaan World Economic Forum (WEF) Summer Davos di Tianjing, RRT
Forum itu sendiri akan berlangsung mulai 10 - 14 September 2010.  Berdasarkan WEF, daya saing Indonesia tercatat mengalami kenaikan 10 peringkat menjadi rangking 44 dan merupakan salah satu negara dengan prestasi terbaik atas kenaikan tersebut

BACA JUGA: Tak Beri THR Dua Perusahaan Kena Sanksi


      
Dalam keterangan resminya Mari mengatakan bahwa kenaikan itu disokong oleh kondisi makroekonomi yang sehat serta perbaikan pada indikator pendidikan
"Mungkin hanya Indonesia dan Vietnam yang mencatat kenaikan peringkat secara signifikan

BACA JUGA: Kejaksaan Minta Klarifikasi ICW

Faktornya antara lain perbaikan birokrasi, perbaikan dari iklim usaha, program reformasi dan kelembagaan kita yang dianggap semuanya baik," ujarnya.
      
Hal tersebut menjadi cermin membaiknya kondisi di Indonesia dan terbukanya peningkatan daya tarik Indonesia sebagai lokasi investasi termasuk relokasi sejumlah perusahaan ke Tanah AirSeperti diketahui, belum lama ini memang terjadi relokasi berbagai industri mulai dari sepatu, elektronik, hingga otomotif ke IndonesiaBeberapa prinsipal asing berkomitmen menjadikan negeri ini sebagai basis produksi untuk melayani pasar regional dan pasar global. 
     
"Jadi saya rasa ada dua good news yang kami antisipasiIni seharusnya berarti peningkatan daya tarik Indonesia sebagai lokasi untuk investasi termasuk untuk relokasiKalau daya saing membaik, tentu kita berpeluang menjadi basis berbagai perusahaan untuk melakukan produksi baik untuk melayani pasar regional maupun pasar global," ungkapnya
      
Indonesia berhasil mempertahankan kondisi makroekonomi yang sehat, bahkan ketika krisis ekonomi tengah berlangsungKeberhasilan ini membawa Indonesia naik 18 peringkat dari sisi kesehatan makroeknomi ke posisi 34.  Ketika banyak negara mengalmi defisit budget, Indonesia berhasil mengatasi masalah tersebut dengan sangat baikHutang publik tetap pada titik yang terkendali  yakni sejumlah 31persen dari Gross Domestic Product (GDP) sementara tingkat tabungan meningkat sebesar 33 persen dari GDP
      
Inflasi di tahun 2009 menurun menjadi 4,8 persen, setengah dari inflasi tahun 2008Terlebih lagi, Indonesia telah mengalami banyak kemajuan di bidang pendidikan yang ditunjukkan dengan semakin membaiknya angka Indonesia pada indikator yang berhubungan dengan pendidikan
      
Meski begitu masih terdapat beberapa hal dimana Indonesia dapat terus menjadi lebih baikSalah satu yang patut menjadi perhatian adalah kondisi infrastruktur Indonesia ( posisi 82), jalan ( posisi 84), dan ketersediaan pasokan listrik (posisi 97)Selain infrastruktur, hal lain yang juga harus diperhatikan adalah makin memburuknya kondisi kesehatan terutama yang berkaitan dengan tuberculosis (TBC), malaria, dan tingginya angka kematian bayi yang  merupakan yang tertinggi di dunia.  Hal terakhir yang perlu diperhatikan juga oleh Indonesia adalah tingkat penggunaan Information and Communication Technology (ICT) yang masih tetap rendah (di posisi 103) apalagi jika dibandingkan dengan penggunaan internasional.(gen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiap Sejam, 3000 Kendaraan Lewati Pantura


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler