‘’Misalnya defisit 2,1 persen, kita mungkin tidak akan ada SILPA
BACA JUGA: Akhir Maret, Seluruh SPBU Sudah Jual Pertamax
Tapi kalau defisit turun menjadi 1,5 persen, maka potensi SILPA didapat dari penurunan defisit 2,1 persen menjadi 1,5 persenUntuk mengurangi angka SILPA kata Agus, pemerintah beberapa waktu lalu telah mengurangi target penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp15,5 triliun
BACA JUGA: PLN Operasikan Trafo Interbus di Gandul
Hal ini didorong dari hasil revisi defisit APBN-P 2010 menjadi 1,5 persen‘’Selain itu Pemerintah juga membatasi SUN (Surat Utang Negara), intinya juga untuk mengurangi potensi SILPA
BACA JUGA: Tahun Depan, USD = Rp 8.500
Jika pemerintah ingin mengecilkan SILPA, maka harus menghabiskan lagi anggaran sekitar Rp90 triliun hingga akhir tahun, tapi rasanya itu tidak mungkin melihat dari kemampuan daya serap di Desember (masih rendah),’’ kata Agus pesimis.Berdasarkan data di Kementrian Keuangan, per 30 November 2010, realisasi pendapatan negara baru mencapai 84 persen dari total APBN-P 2010 sebesar Rp992,398 TSedangkan belanja negara, realisasi per 30 November 2010 ungkap Agus, baru mencapai 73 persen atau Rp817 triliun lebih dari target Rp1.126 triliunPada tahun lalu diperiode yang sama, tercatat realisasi 76 persenMeski rendah 3 persen, namun kondisi ini kata Agus karena alokasi belanja negara pada APBN tahun 2009 tercatat Rp1.000 triliun sedangkan pada tahun 2010 tercatat Rp1.126 triliun(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... UU Perkim Jamin Masyarakat Bawah Bisa Punya Rumah
Redaktur : Tim Redaksi