DBD Menyerang, Tembus 738 Orang Dirawat

Minggu, 25 Januari 2015 – 00:12 WIB
DBD Menyerang, Tembus 738 Orang Dirawat. Foto Radar Madura/JPNN.com

jpnn.com - SURABAYA – Sejak dua bulan lalu, Jawa Timur (Jatim) memasuki musim hujan. Lazimnya memasuki musim hujan, jumlah penderita penyakit demam berdarah akan terus meningkat. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim Harsono memaparkan, jumlah kasus demam berdarah di Jatim pada Januari 2015 mencapai 738 kasus.

Di antara jumlah itu, terdapat 16 pasien yang meninggal. “Yang paling banyak di Jombang, Magetan, Ngawi, Madiun, serta beberapa daerah lainnya,” kata Harsono seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Sabtu (24/1).

BACA JUGA: Terperdaya Kemolekan ABG, Pria Beristri 4 Ini Ditangkap Polisi

Meskipun ada ratusan kasus demam berdarah pada bulan ini, Harsono tetap bersikukuh bahwa Jatim belum dinyatakan dalam kejadian luar biasa (KLB). Menurut dia, itu hanya merupakan sebuah peristiwa biasa. Alasannya, setiap Januari, jumlah pasien demam berdarah memang tinggi.

“Sebab, memang telah memasuki musim hujan. Jadi, ya banyak,” kelitnya.

BACA JUGA: Bisnis Tur Narkoba Bikin Dinas Pariwisata Waspada

Bahkan, jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah kasus demam berdarah pada Januari tahun ini masih sedikit. Sebab, pada Januari tahun lalu, jumlah pasien demam berdarah mencapai 998 orang. “Tahun ini masih lebih sedikit, kok ,” tegasnya.

Harsono berkilah, dari tahun ke tahun, jumlah pasien demam berdarah di Jatim terus mengalami  penurunan.

BACA JUGA: Ahmad Protes Disidang Hanya karena Ban Motor Kempis

Pada 2013, warga yang terkena demam berdarah berjumlah 14 ribu orang. Pada 2014, jumlah itu menurun secara signifikan menjadi 8 ribu orang. Untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah korban demam  berdarah, Harsono menyatakan bahwa pihaknya menyiapkan langkah antisipasi.

Caranya adalah menyediakan berbagai obat-obatan untuk mengobati pasien demam berdarah. “Kami juga akan semakin menggiatkan kegiatan fogging di rumah-rumah warga,” terangnya.

Dinkes juga akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya demam berdarah dan tindakan pencegahannya secara dini. “Mudah saja dengan cara 3M. Yaitu, menguras, mengubur, dan menutup,” paparnya.

Harsono meminta masyarakat segera membawa keluarganya yang terkena demam ke rumah sakit. “Sebab, berdasar pengalaman selama ini, banyak korban meninggal karena pihak keluarga sering meremehkan dan menganggapnya demam biasa sehingga pasien terlambat diobati,” ujarnya. (jan/opi/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Proyek Bandara Yogya Ditolak Warga, Sultan Enggan Turun Tangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler