jpnn.com - CILACAP- Kendati tidak tergolong siklus lima tahunan, Demam Berdarah Dengue (DBD) masih mengincar Cilacap. Hingga bulan ini setidaknya sudah tercatat 693 orang terjangkit DBD, 8 orang diantaranya meninggal dunia.
“Sampai sekarang kasus DBD masih muncul. Tetapi perkembangannya tidak secepat sebelumnya. Kendati demikian, kita harus terus mewaspadainya agar jumlah yang terjangkit bisa ditekan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Bambang Setiyono.
BACA JUGA: DPRD Banyumas Desak Pemekaran
Dia mengungkapkan tingginya kasus DBD ini terjadi karena hujan sepanjang tahun. Kondisi genangan yang tidak segera tuntas, menjadi tempat subur untuk berkembangbiaknya nyamuk aides aigepty yang menjadi vektor DBD. Sebagai pembanding perkembangan, Januari sampai akhir Mei lalu, jumlah penderita baru sekitar 501 orang, 7 di antaranya meninggal dunia.
Sementara akhir Juli ini sudah 693 penderita dengan 8 orang di antaranya meninggal dunia. Angka ini cukup fantastis jika dibandingkan kasus serupa selama tahun 2012.
BACA JUGA: Gubernur Maluku Nyaris Terseret Air Bah
Angka ini jauh melampaui catatan sepanjang tahun 2012 lalu yang hanya menyentuh angka 205 dan tak satupun meninggal dunia. Kendati setiap kabupaten saat ini mengalami lonjakan jumlah penderita DBD secara signifikan, dia mengajak masyarakat Cilacap untuk menekan DBD dengan membersikan lingkungannya secara serentak.
Gerakan 3M yang digalakkan di masyarakat kurang berhasil. Pasalnya, selama ini masyarakat cenderung melakukannya secara parsial. Kondisi ini mengakibatkan nyamuk memiliki kesempatan pindah ke lokasi lain yang mendukung
BACA JUGA: Bencana Way Ela, Sekolah Diliburkan
Dia menambahkan, fogging bukan merupakan solusi. Namun karena banyaknya kasus, nyaris setiap hari ada fogging dengan tempat yang berbeda-beda. Menuru tdia, yang terbaik adalah menjaga kebersihan lingkungan. (amu/din)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bencana Way Ela, 3 Warga Dinyatakan Hilang
Redaktur : Tim Redaksi