DBD Renggut Delapan Nyawa

Sabtu, 27 Juli 2013 – 08:44 WIB

jpnn.com - CILACAP- Kendati tidak tergolong siklus lima tahunan, Demam Berdarah Dengue (DBD) masih mengincar Cilacap. Hingga bulan ini setidaknya sudah tercatat  693  orang terjangkit DBD,  8 orang diantaranya meninggal dunia.

“Sampai sekarang kasus DBD masih muncul. Tetapi perkembangannya tidak secepat sebelumnya. Kendati demikian, kita harus terus mewaspadainya agar jumlah yang terjangkit bisa ditekan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Bambang Setiyono.

BACA JUGA: DPRD Banyumas Desak Pemekaran

Dia mengungkapkan tingginya kasus DBD ini terjadi karena hujan sepanjang tahun. Kondisi genangan yang tidak segera tuntas, menjadi tempat subur untuk berkembangbiaknya nyamuk aides aigepty yang menjadi vektor DBD. Sebagai pembanding perkembangan, Januari sampai akhir Mei lalu, jumlah penderita baru sekitar 501 orang,  7 di antaranya meninggal dunia.     

Sementara akhir Juli ini sudah 693 penderita dengan 8 orang di antaranya meninggal dunia. Angka ini cukup fantastis jika dibandingkan  kasus serupa selama tahun 2012.

BACA JUGA: Gubernur Maluku Nyaris Terseret Air Bah

Angka ini jauh melampaui catatan sepanjang tahun 2012 lalu yang hanya menyentuh angka 205 dan tak satupun meninggal dunia. Kendati setiap kabupaten saat  ini mengalami lonjakan jumlah penderita DBD secara  signifikan, dia mengajak masyarakat Cilacap untuk menekan DBD dengan membersikan lingkungannya secara serentak.

Gerakan 3M yang digalakkan di masyarakat kurang berhasil. Pasalnya, selama ini masyarakat cenderung melakukannya secara parsial. Kondisi ini mengakibatkan nyamuk memiliki kesempatan pindah ke lokasi lain yang mendukung

BACA JUGA: Bencana Way Ela, Sekolah Diliburkan

Dia menambahkan,  fogging  bukan merupakan solusi. Namun karena banyaknya kasus, nyaris setiap hari ada fogging dengan tempat yang berbeda-beda. Menuru tdia, yang terbaik adalah  menjaga kebersihan lingkungan. (amu/din)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bencana Way Ela, 3 Warga Dinyatakan Hilang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler