Ketua Umum Kadin Indonesia, MS Hidayat mengatakan, keterpurukan beberapa kelompok industri sebenarnya telah terjadi sejak tahun 2007
BACA JUGA: RI Tak Mau Dituding Rusak Hutan
Namun hal itu semakin diperparah dengan kebijakan pemrintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) Mei laluBACA JUGA: Harga Minyak Jatuh ke USD 93
“Hampir semua industri non-migas tergolong sunset industri tahun lalu,” ujarnya.Di tahun 2008, kondisi beberapa industri non migas itu belum juga membaik tetapi justru bertambah buruk
BACA JUGA: BI Jamin Ketersediaan Likuiditas
Selain itu, beberapa industri juga terkendala minimnya pasokan listrik“Cirinya pangsa pasar subsektor industri itu menjadi lebih kecil daripada rata-rata seluruh industri dan memiliki pertumbuhan di bawah rata-rata,” lanjutnya.Sektor industri yang pertumbuhannya semakin rendah tahun ini terjadi pada industri tekstil, barang kulit, dan alas kaki yang terus menurun dari - 3,68 persen menjadi - 7,10 persenSelain itu, pemberantasan illegal logging beberapa tahun ini juga turut memicu turunnya pertumbuhan sektor industri barang kayu dan hasil hutanAkhir tahun lalu, pertumbuhan industri barang kayu dan hasil hutan hanya -1,74 persen, dan di triwulan pertama 2008 sebesar - 0,06 persen.
Hidayat menganggap, laju pertumbuhan keseluruhan industri manufaktur masih sangat lamban, yaitu satu digit (di bawah 10 persen) paska krisis ekonomi 1998, padahal sebelumnya bisa mencapai dua digitHidayat mencontohkan, hal-hal yang memicu perlambatan itu seperti kebijakan pengalihan jam kerja akibat krisis pasokan listrik“Hanya dua industri yang tumbuh dominan selama ini yaitu industri alat angkut-mesin-peralatan dan industri pupuk-kimia,” terangnya.
Gejala deindustrialisasi dikhawatirkan berdampak pada peningkatan pemutusan hubungan kerja (PHK)Mengutip data Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, selama Januari-April 2008, sebanyak 47 perusahaan telah mem-PHK sebanyak 1.417 pekerja“Selama tiga tahun terakhir, hanya dua sector indsutri itu yang boleh dikatakan sebagai sunrise industryIndikatornya sederhana, yaitu pangsa pasarnya melebihi rata-rata per subsektor industri dan memiliki pertumbuhan di atas rata-rata,” jelasnya(wir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Target Dividen BUMN Tahun 2009 Tak realistis
Redaktur : Tim Redaksi