jpnn.com - JAKARTA – Kelompok Abu Sayyaf telah memasang deadline tebusan bagi para WNI yang disandera hingga 8 April 2016. Artinya, tenggat waktu berakhir hari ini.
Masyarakat, khususnya keluarga WNI tersebut, masih terus berharap pemerintah bisa membebaskan mereka dari penyanderaan. Negosiasi masih terus berlanjut, karena opsi operasi militer terlalu berisiko.
BACA JUGA: Bakal Ada Eksekusi Hukuman Mati lagi, Siapa Saja?
Terhitung hari ini sudah dua pekan ke-10 WNI tersebut menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf. Menlu Retno Marsudi mengatakan, pemerintah terus menjalin komunikasi dengan otoritas Filipina.
’’Berdasarkan informasi yang saya peroleh, semua pergerakan is well monitored (terpantau dengan baik),’’ ujar Retno di kantor Setneg kemarin (7/4).
BACA JUGA: Perpustakaan Bikin Anggota DPR Lebih Maju? Nanti Dulu....
Retno memastikan, pemerintah tidak akan menyerah untuk bisa membebaskan seluruh sandera. ’’Kita juga mendapatkan informasi bahwa ke-10 ABK tersebut masih dalam keadaan baik,’’ lanjutnya.
Meski demikian, Retno menolak menyebutkan sumber-sumber informasi mengenai WNI tersebut. (byu/agm)
BACA JUGA: 86 Desa Tertinggal Bakal jadi Desa Pertahanan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Cara Kemendagri Perangi Suap Pembahasan Raperda
Redaktur : Tim Redaksi