Debat Capres: Jokowi Klaim Tak Ada Kebakaran Hutan, Ini Faktanya

Senin, 18 Februari 2019 – 02:56 WIB
Joko Widodo dalam debat kedua kontestan Pilpres 2019 di Jakarta, Minggu (17/2). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Calon Presiden Joko Widodo alias Jokowi pamer keberhasilan di bidang lingkungan hidup. Bahkan dia mengklaim dalam tiga tahun terakhir tidak terjadi lagi kebakaran lahan dan hutan atau karhutla dan lahan gambut.

Hal ini disampaikan Capres 01 itu dalam Debat Pilpres 2019 melawan Capres 02 Prabowo Subianto, di Hotel Sultan pada Minggu malam (17/2). Saat itu, tema yang dibahas antara lain mengenai lingkungan hidup.

BACA JUGA: Jokowi Banggakan Unicorn, Prabowo Justru Ketakutan

"Kita ingin kebakaran hutan, kebakaran lahan gambut tidak terjadi lagi, dan ini sudah kita atasi. Dalam tiga tahun ini tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan gambut," ucap Jokowi, meyakinkan.

Bagaimana faktanya?

BACA JUGA: Humphrey Kecewa Jokowi Lancarkan Serangan Personal ke Prabowo

Pascakarhutla terparah pada 2015, pemerintahan Jokowi memang berhasil menekan angka kebakaran di aeeral hutan, terutama lahan gambut. Namun bukan tidak ada sama sekali.

Mengutip dana Sipongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), luas lahan terbakar secara nasional pada 2014 mencapai 44.411,36 hektare, 2015 (261.060,4 ha), 2016 (14.604,84 ha), 2017 (11.127,49 ha), dan tahun 2018 (4.666,39 ha). Data ini menunjukkan ada penurunan.

BACA JUGA: Sanggah Prabowo di Debat, Jokowi Bercerita soal Blusukan di Kampung Nelayan

Kejadian terbaru, mengutip siaran pers KLHK 13 Februari 2019, atau empat hari lalu, kementerian yang dipimpin Siti Nurbaya Bakar menerjunkan helikopter untuk memadamkan karhutla di Kelurahan Tanjung Riau Kecamatan Sekupang Kota Batam (12/02). Satu unit helikopter Jenis Heli Bell 412 ini, melakukan pemadaman udara (water bombing) sebanyak 17 kali.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Raffles B. Panjaitan menyampaikan bahwa KLHK menyiagakan helikopter yang digunakan untuk patroli udara. Helikopter ini juga disiapkan untuk pemadaman pada areal yang sulit dijangkau melalui darat, dan areal dengan sumber air minim untuk pemadaman.

“Saat ini di Kota Batam sudah disiagakan satu unit helikopter untuk membantu tim pemadaman darat yang telah melakukan upaya pemadaman beberapa hari ini di wilayah Sekupang,” tambah Raffles.

Sementara itu, Brigade Pengendalian Karhutla KLHK, Manggala Agni Daops Dumai Provinsi Riau melakukan pemadaman darat di Jl. Perjuangan Kelurahan Teluk Lecak Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis.

Manggala Agni bersama-sama dengan Personil KLHK lainnya dari Balai Penegakan Hukum Riau, Pemadam Kebakaran Riau, TNI, Aparat Desa, dan juga Masyarakat Peduli Api dibantu oleh masyarakat sekitar melakukan pemadaman sejak kemarin. Kebakaran yang terjadi pada lahan gambut, cukup menyulitkan tim dalam melakukan pemadaman.

Pemadaman juga dilakukan di Kepenghuluan Mumugo, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau serta di Kelurahan Teluk Makmu, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai. Cuaca panas dan angin menyebabkan api mudah menyebar dan meluas. Manggala Agni bersama-sama dengan TNI dan juga MPA terus berupaya melakukan pemadaman.

Pantauan hotspot Posko Pengendalian Karhutla KLHK tanggal 12 Februari 2019 pukul 20.00 WIB, berdasarkan satelit NOAA terpantau satu titik di Provinsi Kalimantan Timur. Sedangkan berdasarkan Satelit TERRA AQUA (NASA) confidence level 80% terpantau 10 titik di Provinsi Riau.

Perbandingan total jumlah hotspot tahun 2018 dan 2019 (tanggal 1 Januari – 12 Februari 2019) berdasarkan satelit NOAA terdapat 45 titik, pada periode yang sama tahun 2018 jumlah hotspot sebanyak 85 titik. Terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 40 titik (47,06 %).

Berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA) Confidence Level 80%, total hotspot 95 titik, pada periode yang sama tahun 2018 jumlah hotspot sebanyak 210 titik, terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 115 titik (54,76 %). (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sukur Nababan Yakin Jokowi dan PDIP Menang Mutlak di Jawa Barat


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler