jpnn.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menilai, penampilan Gibran pada debat perdananya menjadi bukti bahwa anak muda memiliki kemampuan dan kapabilitas untuk menjadi pemimpin jika diberi kesempatan.
Wakil Komandan Tim Fanta TKN Prabowo-Gibran, Anggawira mengatakan Gibran berhasil menunjukkan kepada masyarakat bahwa dia betul-betul menguasai materi debat seputar ekonomi.
BACA JUGA: Menyaksikan Debat Cawapres pada Pilpres 2024, Yandri Susanto: Gibran Luar Biasa
“Mas Gibran terbukti menguasai materi secara komprehensif dan memahami masalah-masalah faktual. Dari debat ini, saya kira Mas Gibran ingin menyampaikan secara objektif anak muda itu mampu jadi pemimpin,” ucap Anggawira dalam keterangannya, Sabtu (23/12).
Dia menuturkan pernyataan hal yang sama juga Prabowo setelah debat bahwa generasi tua harus jadi jembatan bagi generasi muda.
BACA JUGA: Gibran Masih Ramai Dibicarakan di Media Digital Pascadebat Cawapres
“Jadi, jelas pemenang debat ya Mas Gibran,” kata dia.
Ada dua hal yang menjadi sorotan Anggawira terkait performa Gibran. Pertama, Putra Presiden Joko Widodo itu disebut mampu menjadikan forum debat sebagai platform untuk mempertegas visi-misi yang selama ini sudah digaungkan.
BACA JUGA: Gibran Tak Menjawab Pertanyaan Panelis Debat, Mahfud Sampai Pakai Kata Yang Terhormat
Pada saat yang sama, Gibran turut menegaskan bahwa dirinya mampu menjadi pemimpin berkaca dari sepak terjangnya sebagai Wali Kota Solo.
Dalam mengutarakan pendapatanya, Gibran pun memilih untuk menggunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dipahami.
“Ada kandidat yang pakai analogi slepat slepet, itu kan tidak relevan. Ada juga yang menolak IKN, tapi ingin membangun 40 kota, itu tidak make sense. Mas Gibran mampu menyampaikan poin-poinnya dengan sangat clear dan kelihatan punya program yang realistis,” tutur Anggawira.
Ketua Umum Relawan Pengusaha Nasional juga menyoroti adab Gibran. Dari segi usia, Gibran adalah yang termuda, tetapi mampu memperlihatkan rasa hormat kepada kandidat lainnya dengan panggilan Gus Muhaimin serta Prof Mahfud.
Pada sesi penutup, alih-alih mengutarakan janji politiknya, Gibran justru memanfaatkan momen itu untuk berterima kasih dan menunjukkan rasa hormat kepada pasangan lainnya.
“Selesai debat, Mas Gibran menunjukkan sisi orang Jawa-nya, dengan memberikan salam, hormat, dan apresiasi. Dia merasa bangga bisa berdiri di tengah paslon yang lebih senior dan kawakan,” tutur Sekjen Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) periode 2022-2025
Ihwal debat cawapres pada sesi kedua, Anggawira berharap Gibran bisa mempertahankan karakter apa adanya yang merupakan ciri-ciri anak muda.
“Harapannya, Mas Gibran bisa selalu tampil genuine. Walaupun sedikit terlihat ada jiwa mudanya ketika mempertahankan argumen, tapi itulah Mas Gibran, apa adanya,” tambah Angga. (mcr4/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi