BACA JUGA: Tersulut Sesumbar Jose Mourinho
Piala Super Eropa adalah debutnya memimpin even penting setelah peristiwa memalukan itu.AFRIKA Selatan membutuhkan kemenangan untuk mengamankan kans lolos ke babak knockout Piala Dunia 2010
BACA JUGA: Berebut Gelar Terbaik Dunia
Kemenangan 2-1 atas Prancis di laga pemungkas pun jadi tidak berarti.Seketika, Massimo Busacca yang memimpin laga Afsel versus Uruguay menerima banjir kecaman dari segala arah
BACA JUGA: Antara Sapu Bersih Gelar dan Trofi Pertama
Rupanya, alasan pemberian kartu merah itu dianggap tidak tepatKhune hanya mendorong Luis Suarez, dan bukannya melakukan pelanggaran berbahaya."Saya, dan semua orang yang melihat insiden itu sepakat bahwa Busacca adalah wasit dengan performa terburuk di kompetisi iniKami yakin Khune tidak pantas mendapat kartu merah langsung," kecam Carlos Alberto Parreira, pelatih Afsel di Piala Dunia, seperti dilansir Telegraph.
"Dia sangat tidak adil kepada tim kami sejak awal pertandinganLihat saja cara dia bertindak," omel pelatih asal Brazil itu"Pelanggaran ringan diberi kartu kuningApa yang seharusnya dapat kartu kuning diberi kartu merahSaya harap, kami tidak perlu melihat wajahnya lagi di turnamen iniDia sangat tidak pantas berada di sini," lanjut Parriera kala itu.
FIFA memang membela perangkat pertandingan mereka dalam pernyataan khususNamun, seperti mengabulkan harapan Parreira, FIFA memulangkan Busacca beberapa hari setelah laga tersebutTak heran kalau wasit asal Swiss itu malu beratDia pun khawatir, karirnya sebagai pengadil ikut berakhir akibat kesalahan tersebut.
Namun, kini Busacca bisa tersenyum lagiPasalnya, UEFA telah menunjuk dia menjadi pengadil salah satu partai paling penting sepanjang pramusim di EropaYakni, Piala Super Eropa, antara Inter Milan versus Atletico Madrid dini hari nantiPenunjukan tersebut, kata dia, telah mengembalikan kepercayaan dirinya yang sempat hancur.
Sistem perwasitan di laga ini juga terbilang istimewaSebab, inilah untuk kali pertama Piala Super Eropa menggunakan lima wasitDitambah ofisial keempat, total jumlah pengadil di lapangan adalah enam orang.
"Ya, ini kesempatan istimewa yang diberikan UEFA kepada saya, terutama setelah apa yang terjadi di Afrika Selatan," tutur Busacca, sebagaimana dilansir situs resmi UEFA"Saya akan buktikan bahwa saya adalah wasit yang pantas memimpin partai besar," lanjutnya.
Wasit berusia 41 tahun itu tidak terima disebut tidak kredibel di Piala DuniaBahkan, Busacca setuju dengan anggapan beberapa pengamat bahwa dirinya hanyalah korban permainan politik di AfselBukan rahasia lagi, FIFA berharap tuan rumah mampu lolos ke 16 besarFakta bahwa mereka gagal, membuat FIFA harus menunjuk kambing hitamAlhasil, Busacca dipulangkan demi memuaskan publik tuan rumah.
Insiden Piala Dunia bukan kasus pertama yang mencederai karir Busacca sebagai wasit profesionalTahun lalu, dia sempat mendapat sanksi larangan memimpin pertandingan dari federasi sepak bola Swiss (SFV), lantaran bersitegang dengan fans klub lokalDia tertangkap kamera membuat isyarat jari yang melecehkan pendukung Young Boys.
Namun, justru sanksi itulah yang membuat dirinya kini lebih bijaksana dalam memimpin pertandinganDia juga tidak membiarkan dirinya terprovokasi oleh ejekan siapapun di tribun"Saya kini lebih tenang dalam memimpin lagaSetelah sanksi itu, rasanya saya bisa menghadapi cemoohan macam apapun, dari siapapun," tegasnya(na/ito/jpnn)
Data Diri
Nama : Massimo Busacca
Lahir : Bellinzona, 6 Februari 1969
Kebangsaan : Swiss
Pekerjaan : Wasit profesional
Postur : 180 cm/74 kg
Partai penting
- Fase grup Piala Dunia 2006
- Final Piala UEFA 2007
- Fase grup dan semifinal Euro 2008
- Final Liga Champions 2009
- Fase grup Piala Konfederasi 2009
- Fase grup Piala Dunia 2010
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lorenzo Buru Kesempurnaan di AS
Redaktur : Tim Redaksi