jpnn.com - Juru bicara Koalisi Indonesia Maju (Jubir KIM) Irwan Fecho menilai kritik politikus PDIP Deddy Yevri Hanteru Sitorus yang menganggap garing ajakan persatuan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), sesuatu yang aneh.
Presiden Jokowi sebelumnya menyatakan setuju dengan bakal Capres RI Prabowo Subianto bahwa setelah kompetisi Pilpres 2024 selesai, semua bersatu dan rukun kembali.
BACA JUGA: Ketum Jarnas 98 Tanggapi Kritik Deddy terhadap Omongan Jokowi, Jleb
Pernyataan Presiden ketujuh RI itulah yang dianggap garing, normatif, dan tidak substansial oleh Deddy Sitorus.
Namun ?s?ebaliknya, Irwan menilai pernyataan Presiden Jokowi terkait bersatu setelah berkompetisi itu tidak garing, apalagi normatif/
BACA JUGA: Dahlan Kaget Lihat Luhut Pandjaitan, Bicara Politik Bagai Hiburan
"Justru itu adalah sebuah pernyataan presiden yang penuh semangat gotong royong. Beliau ingin persatuan Indonesia terwujud agar Indonesia maju," kata Irwan melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (8/11).
Legislator Partai Demokrat itu justru memandang aneh dan ironi penilaian Deddy yang menganggap garing ajakan persatuan dan kerukunan dari Jokowi.
BACA JUGA: Sempat Sedih dan Malu Pernah Jadi Ketua MK, Mahfud MD Kini Bangga
"Mungkin (Deddy) masih terbawa perasaan. Sering teriak saya Pancasila tetapi dia justru mengingkari hakikat sila-sila Pancasila itu sendiri," ujar Irwan yang juga ketua DPD Demokrat Kaltim itu.
Anggota Fraksi Demokrat DPR RI itu lantas mengutip pernyataan Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno tentang kebangsaan.
"Bung Karno sendiri mengatakan bangsa adalah segerombolan manusia yang keras, dia punya keinginan bersatu dan mempunyai persamaan watak yang berdiam di atas satu geopolitik yang nyata satu persatuan," tutur Irwan.
Oleh karena itu, Irwan menyebut semangat persatuan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi maupun bakal Capres RI Prabowo Subianto justru sangat ditunggu dan dinantikan oleh rakyat.
"Khususnya oleh generasi muda ?m?ilenial dan gen z yang memang mendambakan persatuan Indonesia," ucap Irwan Fecho.(fat/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam