Deklarasi Mega-Prabowo di Tempat Pembuangan Akhir Bantar Gebang

Dikepung Bukit Sampah, Merokok Sama Saja Dengan Menghirup Bau Busuk

Minggu, 24 Mei 2009 – 17:58 WIB
Foto: Raka Denny/JAWA POS

Deklarasi pasangan capres/cawapres Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto benar-benar dilaksanakan di tengah kepungan bukit sampahSesekali tidak begitu bau memang, tapi begitu ada angin berhembus, bau tak sedap langsung menyusup hidung

BACA JUGA: Jenazah Kapten Pom Heri Kasmiyadi Jadi Saksi Pernikahan sang Putri




Laporan Sutomo Sjamsu, Bekasi
----------------------------------------------


DARI sekitar 50 ribuan massa yang hadir, tidak ada satupun yang mengenakan masker
Semua mencoba biasa dengan bau sampah, termasuk Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto.

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Bantar Gebang, Bekasi Barat, lokasinya sekitar 2,5 kilometer dari jalan raya

BACA JUGA: Para Panutan Keluarga yang Jadi Korban Tewas di Tragedi Jatuhnya

Ruas jalan yang sisi kanan kirinya tertumpuk sampah-sampah itu tidak terlalu lebar
Menjelang pukul 14.00 Wib, Minggu (24/5), ruas jalan sudah disesaki ratusan bus, pick up, dan mobil pribadi

BACA JUGA: KRI Frans Kaisiepo, Kapal Perang Baru TNI-AL di Sabang

Aparat kepolisian lantas menutup jalan agar jalan beraspal itu tak semakin mampet.

Semua harus turun dari kendaraan dan terpaksa jalan kaki sejauh 2,5 kilometer menuju titik lokasi deklarasiDi tengah terik matahari yang menyengat, ribuan orang berarak beriringan untuk melihat langsung sosok capres-cawapres yang diusung PDIP, Gerindra, dan sejumlah partai gurem itu.

"Ya, pengin lihat langsung Ibu MegaSaya memang fanatik PDIP," ujar Marni (52), sembari terus menggandeng anak perempuannya yang masih remajaPerempuan berjilbab bersandal jepit itu hanyalah salah satu dari ribuan kaum hawa yang ikut riuh memadati TPA Bantar Gebang.

Banyak juga kaum muda yang mengenakan atribut banteng moncong putih dan GerindraMereka ini yang membuat sepanjang jalan menjadi gegap gempita dengan yel-yel yang menyanjung Mega-ProFanatisme massa pengagum putri Bung Karno dan putra begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo menyatu di Bantar Gebang"Kapan lagi kalau tidak sekarang, Mega-Pro harus menang," ujar Heryawan, yang mengaku pengurus ranting Gerindra di kawasan Jakarta.

Pukul 14.30 Wib, lokasi deklarasi sudah dipenuhi massaMatahari terasa makin galakBegitu panasTerlebih di sana tak ada pepohonanYang ada hanyalah bukit-bukit sampah mengeringDi salah satu bukit yang agak merata itulah pasangan Mega-Pro dideklarasikanDi bukit seberangnya, bendera merah-putih ukuran raksasa dihamparkan menutup sisi bukit sampah.

Tepat pukul 15.00 Wib, Megawati disertai adik kandungnya, Guruh Soekarnoputro dan sejumlah petinggi PDIP, tiba di lokasiDisambut histeris massa pendukung, istri Taufiq Kiemas itu menyeruak kerumunan massa, menuju panggungSuara rancak rebana campur aduk dengan gong reok Ponorogo dan musik pengiring barongsai, menyambut MegawatiPrabowo sudah tiba beberapa menit lebih awal.

Tidak banyak seremoniDiawali doa yang dipimpin Sekjen PDIP Pramono Anung, acara dimulaiDilanjutkan pidato politik PrabowoDia hanya pidato singkat, sekitar tiga menitMantan Danjen Kopassus itu menyatakan kesiapannya berduet dengan Mega"Saya siap berjuang bersama Ibu MegaSaya siap berjuang demi rakyat Indonesia, demi kejayaan bangsa Indonesia," teriaknya lantang dari atas panggungTak lupa, Prabowo menggaungkan kembali pentingnya ekonomi kerakyatan.

Poin penting lain yang dikatakan Prabowo, di sana dia mengingatkan massa pendukung Mega-Pro agar menggunakan hak pilihnya pada pilpres mendatangYa, hanya itu yang disampaikan PrabowoDia sama sekali tidak menyatakan perasaannya berada di tengah-tengah bukit sampah.

Begitu pun MegawatiPidatonya malah lebih singkat dari pasangannya ituBarangkali hanya sekitar dua menitDia hanya menyampaikan rasa kebanggaannya atas membludaknya massa yang hadirDia pun bertanya kepada massa, apakah siap memenangkan pasangan Mega-ProSontak, massa kompak menjawab, 'siaaap!'

"Sebarkan, sebarkan berita ke penjuru tanah air bahwa rakyat telah mendukung Mega-Prabowo," lantang MegawatiHanya begitu sajaSetelah itu, ratusan kentongan dari bambu ditabuh bersautanLagu 'Padamu Negeri' menutup acara.

Apa komentar warga yang hadir di situ atas pidato Mega dan Prabowo yang amat singkat itu"Ya kalau pemimpin memang jangan banyak omongSaya puas kok," ujar Tuminah, perempuan tua yang ikut berdesak-desakan meninggalkan tempat acaraKarena sudah tua, dia terus dituntun anak perempuannya ketika berjalanDia ikut berjalan 2,5 kilometer menuju metromini yang mengakutnya dari Purwakarta, yang diparkir di jalan raya.

Pakar komunikasi politik Universitas Indonesia (UI) Effendi Gazali menilai, memang situasi tidak memungkinkan bagi Mega dan Prabowo untuk pidato berpanjang-panjang"Pidato singkat ini justru bagus, menunjukkan Mega dan Prabowo tahu situasi dimana massa pendukungnya sudah berpanas-panasanMakin singkat makin baik," ujar Effendi yang ikut menyaksikan acara.

Dia menilai, pemilihan lokasi sudah tepat, menunjukkan semangat kedekatan Mega-Pro dengan rakyat kecil"Sekaligus memaksa banyak orang, seperti saya, untuk tahu Bantar Gebang, banyak rakyat hidup susah," katanya.

Yang menarik, dari puluhan ribu massa yang hadir, sulit mencari yang sedang merokok"Ya jelas nggak enak masNgrokok di sini sama saja dengan ngisap bau sampah," itulah komentar seorang pria muda yang di sakunya menyembul sebungkus rokok.

Namun, akhirnya JPNN menemukan juga pria yang asyik mengepulkan asap tembakauKok tahan bau ya" "Saya mah sudah biasa dengan bau sampahSaya kan warga sekitar sini," ujar Riyan, remaja tanggung yang terus mengisap rokoknya.

Saat matahari masih terasa menyengat, acara sudah bubarMassa dengan atribut partai pendukung kembali berarakan di jalanYang menarik, ada juga sejumlah bendera Partai Amanat Nasional (PAN)"Namanya politik, ini biasaYang ikut ke sini PAN Kota Bekasi dan DPW PAN DKI Jakarta," jelas pria berbaju PAN yang juga membawa bendera partainya ituPartai bentukan Amien Rais itu memang tak kompakAda yang merapat ke pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, ada juga yang lebih suka masuk gerbong Jusuf Kalla-Wiranto, dan ternyata ada juga yang rela berpanas-panasan ke Bantar Gebang(***)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bisnis Malam Manado yang Ikut Mendulang Dolar dari WOC-CTI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler