JAKARTA- Persoalan yang dihadiri Partai Demokrat saat ini sudah pada taraf mencemaskanSumber 'penyakit', yakni orang-orang yang bermasalah, harus cepat disingkirkan dari kepengurusan PD
BACA JUGA: Yakin tak Ada Agenda Susupan di Rakornas
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dianggap forum yang pas untuk menyapu kader kotor.Demikian diungkapkan salah seorang deklarator Partai Demokrat, HM Darmizal
BACA JUGA: Urusan Hutan Ribet, DPR Segera Panggil Para Bupati
Menurutnya, Rakornas merupakan forum yang tepat untuk 'membersihkan' partai dari kader bermasalah."Mutlak dilakukan bersih-bersih orang bermasalah
BACA JUGA: Pimpinan DPR Cemaskan Pelaksanaan Pemilukada di NAD
Dia malah menduga, banyaknya kader bermasalah mengindikasikan ada sesuatu yang salah dalam penyusunan pengurus di struktur partaiDikatakan, sejumlah pengurus di DPP merupakan 'orang baru', yang karena kedekatan emosional, tiba-tiba menjadi pengurus teras"Dari partai lain lalu pindah ke DemokratJadi pengisian posisi strategis itu, sarat dengan subjektivitasDan diantaranya ternyata orang bermasalah,” kata Darmizal
Tanpa sungkan, Darmizal menyebut nama seperti Muhammad Nazaruddin, Andi Nurpati, dan nama lainnya yang sekarang disorot publik, sebagai orang baru yang membawa beban masalah bagi partaiAnas sebagai ketua umum, sangat diharapkan para pendiri partai, segera membersihkan beban partaiApalagi SBY, sebagai Ketua Dewan Pembina sudah memberi semacam mandat agar Anas melakukan langkah bersih-bersih
Bagaimana jika Rakornas berubah jadi KLB? Menurutnya, jika itu terjadi, adalah hal yang wajar-wajar sajaJika suara yang menginginkan KLB membesar dan sudah memenuhi syarat seperti yang diatur AD/ART partai, maka hal itu tak mungkin lagi di bendungMaka agar suara itu tak kian membesar, harus ada langkah kongkrit dan tegas dari Anas Urbaningrum sebagai ketua umum, membersihkan orang bermasalah"Sekalipun itu orang terdekatnya," saran Darmizal.
"Dalam AD/ART itu ada lima tingkatan rapat, yaitu rapat pimpinan harian, pleno, lalu Rapimnas, setelah itu Rakornas, baru Kongres atau bisa KLBNah, sekarang Rapimnas belum, tapi tiba-tiba meloncat ke RakornasKalau satu tahapan dilewati, itu dilakukan bila ada hal yang luar biasaAkan muncul pertanyaan kenapa Rapimnas belum, tiba-tiba digelar Rakornas, artinya ini ada yang luar biasa,” urainya(sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Semua Pihak Harus Dikonfrontir di Forum Terbuka
Redaktur : Tim Redaksi