jpnn.com - MALILI - Delapan jenazah yang menjadi korban kecelakaan maut minibus Az Zahra telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dipulangkan ke Maros, Jumat 7 Maret.
Penyerahan jenazah dilakukan Direktur RSUD I Lagaligo, dr Rosmini Padin, Mars kepada seluruh keluarga. Seluruh jenazah dipulangkan menggunakan empat unit mobil ambulance milik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) I Lagaligo Wotu, Luwu Timur, setelah proses identifikasi telah selesai.
BACA JUGA: Pelatihan PSK Berlangsung Paralel
Direktur RSUD I Lagaligo, dr Rosmini Padin, Mars yang ditemui FAJAR usai penyerahan jenazah mengatakan, delapan jenazah sudah diserahkan kepada keluarga untuk dipulangkan ke daerah asalnya.
"Seluruh kebutuhan untuk pemulangan delapan jenazah telah disiapkan oleh rumah sakit," kata Rosmini.
BACA JUGA: Banyak Angkot Tak Lulus Uji Kir
Disebutkan, proses pemulangan jenazah dilakukan secara gratis. Sebab, sudah menjadi kewajiban Pemerintah Luwu Timur mengurus seluruh korban kecelakaan maut minibus ini.
Rosmini menjelaskan seluruh korban yang meninggal dalam kecelakaan maut ini juga diberikan santunan pihak PT Jasa Raharja. Sesuai laporan yang masuk di rumah sakit sebanyak Rp25 juta setiap korban.
BACA JUGA: Kebakaran di Balikapapan, 10 Rumah Ludes
Empat korban yang dirawat di RSUD I Lagaligo sudah dibolehkan pulang bersama keluarga ke kampung halamannya, setelah luka yang dialami pada bagian kepala sudah membaik.
Sementara satu orang korban yang mengalami luka berat dalam kecelakaan maut minibus telah dirujuk ke RSUD Selewangan Maros.
Korban bernama Syarifuddin ini mengalami patah tulang pada lengan sebelah kiri. "Pihak kelurga meminta dirujuk supaya dekat dengan keluarga," ungkap Rosmini.
Paman Korban, Ambo Tuo (50) membenarkan telah mengajukan permohonan agar keponakannya yang bernama Syarifuddin dirujuk ke rumah sakit Selewengan Maros. "Kalau dia diatas (Maros), banyak keluarga yang bisa menunggu di rumah sakit," ungkap Ambo.
Sementara keluarga korban lainnya, Umar (45) mengaku datang ke RSUD I Lagaligo Luwu Timur setelah mendengar kabar keponakannya, Iqbal (42) ikut menjadi korban yang tewas dalam kecelakaan maut minibus Az Zahra di Mangkutana.
"Kita datang kesini untuk membawa jenazah Iqbal pulang ke kampung hamalan di Camba, Kabupaten Maros," ungkap Umar.
Rencananya, jenazah almarhum Iqbal ini akan dimakamkan setelah tiba di kampung halaman di Camba, Kabupaten Maros.
Kapolres Luwu Timur, AKBP Rio Indra Lesmana, mengatakan, penyebab kasus kecelakaan maut minibus Az Zahra belum bisa disimpulkan. "Kita masih melakukan indentifikasi penyebab kecelakaan maut minibus ini," kata Rio.
Disebutkan, Rio, ada beberapa masalah yang harus diteliti dalam menentukan penyebab kecelakaan maut minibus tersebut. Baik mengenai kondisi cuaca saat itu, kondisi jalan, kondisi manusianya, dan kondisi kendaraan.
Rio mengatakan, sesuai keterangan saksi, ternyata mobil minibus Az Zahra berangkat dari Camba, Kabupaten Maros, sejak pukul 10 pagi.
Sementara minibus Az Zahra ini tidak punya sopir cadangan. Polisi menduga kecelakaan ini disebabkan faktor kelelahan sopir yang sudah sehari selaman mengemudi kendaraan.
Meski demikian, polisi tetap akan memeriksa kondisi mesin minibus. Lebar jalan nasional di Desa Kasintuwu juga akan diukur.
Apakah lebar jalan ini sudah sesuai standar jalan nasional 4,7 meter. Psikologi sopir minibus saat kecelakaan juga diperiksa. Apakah sopir tidak dalam kondisi pengaruh minuman. KIR mobil minibus juga akan diperiksa.
"Kita dapat informasi mobil minibus Az Zahra ini tidak pernah masuk terminal karena menghindari pungutan," paparnya.
Selain itu, polisi akan memeriksa SIM yang digunakan oleh sopr minibus Az Zahra ini. Rio mengaku sudh mendapat perintah Dirlantas Polda Sulselbar untuk mengusut tuntas kasus kecelakaan minibus tersebut. (shd)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tewaskan 8 Orang, Polisi Tahan Sopir Az Zahra
Redaktur : Tim Redaksi