BACA JUGA: Harga Solar Turun, Subsidi Bengkak Jadi Rp 140 T
Dirut PLN Fahmi Mochtar mengatakan, kepastian tersebut didapat setelah pihaknya dipertemukan dengan produsen batu bara oleh Ditjen Mineral, Batu bara, dan Panas bumi (Minerbapabum) Departemen ESDM
BACA JUGA: G-20 Sepakat Membantu Atasi Krisis Keuangan Internasional
Dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), PLN memproyeksikan kebutuhan batu bara tahun ini sebesar 21,3 juta ton
BACA JUGA: Perluas Pengetatan Impor Barang
Untuk itu, PLN butuh tambahan pasokan sebesar 2,4 juta tonFahmi menyebut, delapan perusahaan yang sudah berkomitmen itu adalah Adaro yang siap memasok 523 ribu ton, Berau Coal 450 ribu ton, Kideco Jaya Agung 310 ribu ton, dan PT Batu Bara Bukit Asam (PTBA) 60 ribu ton
Lantas, Gunung Bayan Resources berkomitmen memasok 180 ribu ton, Arutmin 340 ribu ton, Kaltim Prima Coal (KPC) 180 ribu ton, dan Jorong Barutama 50 ribu ton
Menurut Fahmi, pasokan batu bara itu diperlukan untuk kebutuhan pembangkit pada November dan Desember ini serta Januari 2009 bagi pembangkit-pembangkit utama di Jawa, seperti Suralaya, Tanjung Jati B, Paiton PLN, Paiton PEC, Cilacap, Labuhan Angin, serta tambahan untuk PLTU mulut tambang Ombilin di Sumatera''Kami berupaya minimal stok 30 hari,'' katanya.
Soal harga, Fahmi mengaku masih terus dibahas B to B (business to business) dengan produsen batu bara''Tapi, kami minta harganya memenuhi kaidah profesional, yakni tidak boleh lebih tinggi dari harga terendah ekspor,'' jelasnya
Sebelumnya, Dirjen Minerbapabum Departemen ESDM Bambang Setiawan mengatakan, pihaknya tidak bisa intervensi soal hargaSebab, itu proses B to B antara PLN dan produsen batu bara''Tapi, kami akan berupaya mengawasi agar harganya tidak terlalu mahal, atau tidak boleh lebih tinggi dari harga ekspor terendahItu ada dalam kontrak,'' ujarnya
Siapkan Cadangan Nasional
Pemerintah juga terus beripaya mengamankan pasokan batu bara untuk pasar domestikKali ini, pemerintah menyiapkan sistem cadangan batu bara nasional
Menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, pihaknya terus mematangkan persiapan cadangan batu bara nasional''Stok batu bara ini sangat penting,'' ujarnya di Departemen ESDM kemarin (10/11)
Dia menyebut, cadangan atau buffer stock batu bara tersebut akan dikelola anak perusahaan PLNSebab, cadangan itu memang akan diprioritaskan untuk mencukupi kebutuhan pembangkit PLN''Jadi, nanti mereka yang punya otoritas,'' katanya
Dia mengatakan, stok sangat diperlukan untuk mengantisipasi kejadian seperti ketika PLN bingung mencari tambahan pasokan batu bara
Dirjen Minerbapabum ESDM Bambang Setiawan menambahkan, cadangan batu bara nasional tersebut akan didapat dari royalti sebesar 13,5 persen produksi perusahaan batu bara pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B)''Kita sedang tunggu revisi aturan royalti,'' ujarnya
Saat ini, kata Bambang, sesuai Keppres No 7 Tahun 1996, royalti batu bara disetor oleh perusahaan batu bara dalam bentuk uang (in-cash)Jika revisi terbit, royalti tersebut akan disetor dalam bentuk barang (in-kind) ''Ini tengah dimatangkan dengan Depkeu,'' katanyaDengan proyeksi produksi batu bara sebesar 230 juta-250 juta ton pada 2009, royalti in-kind sebesar 13,5 persen diperkirakan mencapai 33 juta ton
Wakil Dirut PT PLN Rudiantara mengatakan, anak perusahaan baru bernama PT PLN Batu Bara telah terbentuk, namun aktif pada 2009''Mereka akan menyiapkan investment portfolio,'' ujarnyaMenurut Rudiantara, anak perusahaan itu akan bertanggung jawab atas sekuritisasi pasokan batu bara jangka panjang''Mereka bisa bekerja sama dengan produsen batu bara atau bahkan mengakuisisi perusahaan produsen batu bara,'' katanya(owi/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Elpiji 3 Kg Tidak Turun
Redaktur : Tim Redaksi