BACA JUGA: Perluas Pengetatan Impor Barang
Walaupun negara berkembang sudah memiliki fundamental ekonomi dan kerangka kebijakan yang baik, namun tetap terkena imbas krisis keuangan berupa kesulitan pendanaan
"Anggota G-20 mendukung usulan Indonesia mengenai mekanisme support bagi pendanaan pembangunan di emerging markets yang berfundamental baik, namun terkena imbas dari tidak berfungsinya pasar akibat dampak krisis keuangan," kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati dari Sao Paolo, Brasil, seperti keterangan pers Depkeu, Senin (10/11).
Menkeu menjelaskan G-20 juga bersepakat mengenai pentingnya mengembalikan kepercayaan pasar terhadap sistem keuangan
BACA JUGA: Harga Elpiji 3 Kg Tidak Turun
Juga, membuat upaya bersama mengatasi kelangkaan likuiditas internasionalG-20 juga menyetujui pandangan Indonesia dan mengadopsinya dalam komunike G-20
BACA JUGA: Penurunan Harga Solar Tergantung Kurs
Yakni, krisis kali ini menyebabkan tidak berfungsinya pasar ekuitas dan kredit internasional yang menyebabkan kesulitan pendanaan bagi emerging marketsHal ini diperparah oleh terjadinya tren capital inflow ke negara maju akibat rekapitalisasi sektor keuanganIni lah yang membuat ketidakadilan bagi negara berkembang karena menjadi kesulitan dalam memperoleh pendanaan di pasar.Terkait perbaikan sistem keuangan, G-20 mendorong upaya di tingkat domestik maupun internasional untuk meningkatkan regulasi dan pengawasan terhadap lembaga dan aktor keuangan sistemik lainnya termasuk lembaga pemeringkat utangG-20 sepakat bahwa institusi keuangan perlu menciptakan insentif mendorong stabilitasOtoritas keuangan harus mengambil langkah tegas mencegah praktek pengambilan risiko berlebihan.
Arsitektur keuangan internasional juga direkomendasikan untuk diperbaikiG-20 menyepakati reformasi Bretton Woods Institutions secara menyeluruhIni agar lebih mencerminkan konstelasi ekonomi dan keuangan global saat ini, di mana peran emerging markets makin signifikan
G-20 juga memberi mandat kepada Bank Dunia serta bank pembangunan lainnya untuk meningkatkan kapasitas pinjamannnyaJuga, menugaskan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mereformasi prosedur pinjaman dengan menciptakan instrumen likuiditas yang cepat dicairkan tanpa persyaratan bagi negara yang memiliki rekam jejak kebijakan yang baik(sof/fan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Stop! Rencana Privatisasi BUMN
Redaktur : Tim Redaksi