BACA JUGA: G-20 Sepakat Membantu Atasi Krisis Keuangan Internasional
''Subsidi BBM berpotensi bengkak Rp 500 miliar,'' tutur Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Senin (10/11).Artinya, dengan asumsi harga minyak Indonesia (ICP) hingga akhir tahun stabil USD 60 per barel, total subsidi BBM 2008 bertambah menjadi Rp 140,98 triliun dari pagu awal Rp 126,8 triliun
BACA JUGA: Perluas Pengetatan Impor Barang
Menurut Purnomo, potensi tambahan beban subsidi dihitung berdasar asumsi konsumsi solar per bulan 1 juta kiloliter (KL)BACA JUGA: Harga Elpiji 3 Kg Tidak Turun
''Hitungan ini tadi pagi (kemarin, Red) kami sampaikan ke presiden,'' katanyaSetiap pagi pihaknya memang terus memberikan laporan ke presiden terkait berbagai exercise tentang harga BBM dikaitkan dengan fluktuasi harga minyakHal tersebut dilakukan agar pemerintah bisa mengambil kebijakan yang tepat.
Purnomo menyebut, laporan harian itu juga terus dikoordinasikan dengan tim keuangan Kabinet Indonesia BersatuMenurut dia, harga solar baru diturunkan jika harga keekonomiannya mencapai Rp 5.500 per literPurnomo sendiri tidak menyebut berapa harga keekonomian solar dengan ICP November yang hingga kemarin turun menjadi USD 54,87 per barel.
''Saat ini memang belum (mencapai harga keekonomian, Red)Tapi, saya akui, harga minyak memang cenderung turunJadi, kita tunggu saja,'' terangnyaJika berdasar kacamata anggaran, sebetulnya pagu Rp 126,8 triliun dalam APBN-P 2008 sudah jauh terlampauiHingga akhir Oktober, subsidi BBM sudah Rp 130 triliun.
ESDM juga membuat hitung-hitungan dengan skenario harga minyak Desember mulai USD 40-USD 80 per barel dan kurs rupiah per USD Rp 11.000Exercise-nya, jika harga minyak stabil di USD 40 per barel, subsidi BBM hingga akhir tahun Rp 135,74 triliunJika USD 50 per barel, subsidi Rp 138,11 triliun, USD 60 per barel subsidi Rp 140,48 triliun, dan USD 70 per barel subsidi BBM Rp 142,85 triliunTerakhir, jika minyak USD 80, subsidi BBM Rp 145,22 triliun.
Untuk 2009, pemerintah memakai dua asumsi dalam menentukan harga BBM bersubsidiYakni, harga keekonomian dan besaran subsidi''Ini memungkinkan harga BBM berfluktuasi mengikuti perkembangan harga minyak mentah,'' ujarnya.
Soal harga keekonomian, pemerintah akan melihat kecenderungan harga satu bulan sebelumnya sebagai acuan menentukan harga BBM subsidi bulan berjalanSedangkan asumsi pagu subsidi adalah dengan menetapkan pada angka tertentuArtinya, harga BBM bersubsidi akan naik kalau sudah melewati pagu yang ditetapkan, dan sebaliknya turun kalau masih ada sisa.
Saat ini pihaknya menyusun aturan formula BBM bersubsidi yang rencananya dirilis dalam bentuk keputusan menteri ESDMDalam aturan itu disebutkan, harga premium maksimal Rp 6.000 per liter dan solar Rp 5.500 per literMelalui pembatasan tersebut, berapa pun tingginya harga minyak, premium dan solar dipatok tidak lebih dari Rp 6.000 dan Rp 5.500 per liter(owi/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penurunan Harga Solar Tergantung Kurs
Redaktur : Tim Redaksi