Delegasi Afrika tampak sangat marah karena menuding ada agenda tersembunyi pihak tuan rumah, Pemerintah Denmark yang mengesampingkan pembicaraan tentang pengurangan emisi seperti dalam Protokol Kyoto.
Saat berita mencuat dan menyebar ke publik di pusat konferensi, sekitar 200 aktivis menanggapi dengan nyanyian "Kami dukung Afrika-target Kyoto sekarang"
BACA JUGA: Poster Khomeini Dibakar, Iran Tegang
Demikian BBC News dalam laporan terbaru yang dirilis Senin (14/12) WIB"Tidak jelas bagaimana akan melanjutkan konferensi tersebut lantaran ditariknya delegasi dari Afrika
BACA JUGA: Bailout USD 10 Miliar untuk Dubai World
Meskipun beberapa pihak masih menyatakan kemungkinan perundingan informal tetap bisa dilangsungkan," tulis BBC News.Blok-blok yang mewakili negara-negara miskin rentan terhadap perubahan iklim tetap bersikukuh bahwa negara-negara kaya harus berkomitmen untuk pengurangan emisi setelah 2012 seperti Protokol Kyoto.
Tetapi Uni Eropa dan negara maju pada umumnya telah mempromosikan ide kesepakatan baru
Pekan lalu, negara pulau Pasifik Tuvalu memaksa suspensi setelah bersikeras bahwa usulan untuk mengamandemen konvensi iklim PBB dan Protokol Kyoto diperdebatkan secara penuh.
Kim Carstensen, Direktur Inisiatif Iklim Global bersama Kelompok Lingkungan WWF mengatakan bahwa dibutuhkan gerakan lebih besar untuk komitmen Protokol Kyoto.
"Intinya sedang ada upaya bahwa negara-negara Afrika dan Blok G77 tidak akan saling menerima Protokol Kyoto dan mereka benar-benar takut bahwa kesepakatan telah ditentukan di belakang punggung," kata Kim Carstensen kepada BBC News
BACA JUGA: 3.405 WNI Minta Jadi WN Malaysia
(fuz/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Petronas Menangi Kontrak di Iraq
Redaktur : Tim Redaksi