Kedua perusahaan tersebut memenangi empat dari tujuh kontrak yang dilelang pemerintah Iraq untuk membangun kembali sektor industri perminyakan yang hancur akibat perang.
Editor iraqoilforum.com, Ruba Husari menyebutkan bahwa China sejak awal sudah terlihat sangat agresif dan merupakan pemain besar yang baru di ke-21 dalam industri perminyakan.
"Begitu juga Petronas adalah sebuah perusahaan minyak berskala internsional sehingga layak untuk menggarap ladang minyak di Iraq," tambahnya.
Petronas memenangkan pengelolaan di ladang minyak Majnoon, Halfaya dan Badra
BACA JUGA: Politikus Lesbian Pimpin Houston
Ketiga lokasi itu memiliki cadangan minyak sedikitnya 17,65 milyar barel minyak mentah dan bisa berproduksi sebesar 12,9 juta barel minyak mentah per hari.Sementara itu, CNPC dari China merupakan anggota terbesar konsorsium yang memenangi tender di ladang minyak Halfaya
BACA JUGA: Dolar AS Berbusa di Bak Mandi
BACA JUGA: Teruskan Operasi Militer Perbatasan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kerjasama Bernilai USD 3 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi