Delegasi Youth Dialogue SAYEF Kunjungi Desa Energi Berdikari Pertamina

Rabu, 30 Agustus 2023 – 09:07 WIB
Delegasi Youth Dialogue Southeast Asia Youth Energy Forum (SAYEF) 2023 mengunjungi desa berbasis energi terbarukan (ET). Foto: Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - Delegasi Youth Dialogue Southeast Asia Youth Energy Forum (SAYEF) 2023 mengunjungi desa berbasis energi terbarukan (ET) di Desa Keliki, Ubud, Gianyar, Bali.

Para delegasi muda melihat langsung implementasi energi terbarukan yang merupakan program inisiasi Pertamina di tempat pengelolaan sampah dengan pola reduce, reuse, and recycle (TPS3R) berbasis energi terbarukan bertenaga surya dengan kapasitas 10 kWp.

BACA JUGA: Tindak Lanjuti Rekomendasi B20 India, Pertamina Kembangkan Bahan Bakar Berbasis Bioenergi

Lokasi tersebut memiliki listrik dari energi bersih digunakan untuk mengoperasikan seluruh peralatan di lokasi tersebut.

Delegasi juga melihat pompa air bertenaga surya berkapasitas 2,5 kWp yang mengalirkan air ke sawah-sawah petani setempat.

BACA JUGA: Desa Pulau Semambu Sulap Pertanian Lebih Ramah Lingkungan Berkat Energi Surya dari Pertamina

Selain ramah lingkungan, pompa surya juga menjadi solusi permasalahan kekurangan air irigasi.

“Total kapasitas energi yang terpasang di Desa Energi Berdikari Keliki ini ada 28 kWp, di mana dari energi yang dihasilkan ini berdampak positif bagi Masyarakat di Desa Keliki, dampak positif bukan hanya dalam kemandirian energi, tetapi pengembangan perekonomian juga dijalankan, selain itu dampak lingkungan lainnya yang dihasilkan yaitu membantu dalam mendukung pemerintah menuju Net Zero Emission (NZE) dengan menyumbangkan reduksi emisi karbon sebesar 36 Ton Co2 eq/ tahun," ujar Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication Pertamina

BACA JUGA: Pertamina Makin Ekspansif, Kini Perkuat Kerja Sama dengan Perusahaan Migas Asal Mozambik

I Wayan Wita, perbekel Desa Keliki, mengungkapkan pompa air tenaga surya memberi manfaat bagi petani dalam bercocok tanam, terutama di hilir dalam menghadapi musim kering.

Selain irigasi, air dari pompa tersebut juga dimanfaatkan untuk minum warga.

Dia mengungkapkan permasalahan di Desa Keliki ini, saat musim kering, airnya kecil dari hulu, tidak sampai ke bawah, sehingga membuat bercocok tanam mengalami kendala.

Berkat sumur dan pompa dengan energi PLTS ini sekarang sudah lancar," ujarnya saat memberi penjelasan kepada para delegasi.

Sementara itu, Bill Meade yang menjadi salah satu delegasi dari USAID mengatakan pihaknya sangat senang dengan mengunjungi desa yang telah mengimplementasikan energi yang berkelanjutan.

"Ini adalah contoh kontribusi nyata kolaborasi Pertamina dengan kelompok masyarakat untuk kebutuhan hidup masa depan yang baik," tuturnya.

Desa Keliki menjadi satu dari 52 desa, yang dibina oleh Pertamina dan melibatkan secara langsung anak muda dalam proses instalasi dan juga edukasi, sebagai kontribusi nyata anak muda dalam transisi energi di Indonesia.

Selain di desa Keliki, desa energi berdikari Pertamina sudah tersebar di 52 lokasi dengan menghasilkan 143.250 WP energi Pembangit Listrik Tenaga Surya, 605.000 m3/tahun energi Gas Metana & Biogas, 16.500 WP energi Hybrid Surya dan Angin, 8.000 Watt energi microhydro dan 6.500 liter/tahun biodiesel, dapat mengurangi dampak emisi sebesar 565.896 ton Co2 eq/ tahun serta memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat sebesar Rp 1,8 miliar/tahun. (JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadapi Tantangan Energi Global, Ini Sejumlah Langkah yang Dilakukan Pertamina


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler