jpnn.com - BANTUL – Demam batu akik sepertinya membuat para penggilanya mulai gelap mata. Bagaimana tidak, ternyata tidak hanya bebatuan kali yang dicari. Batu nisan seniman Ki Bagong Kussudiardjo yang terletak di kompleks makam keluarga, juga tidak luput dari incaran pencuri yang diduga para penggila akik.
“Nisan ternyata wis dithithili gitu,” terang Djaduk Ferianto, putra Ki Bagong Kussudiardjo dilansir Radar Jogja (Grup JPNN.com), Selasa (14/4).
BACA JUGA: Di Bali, Bir Hanya Dijual untuk Turis Asing
Beruntung, nisan yang terbuat dari batu pancawarna tersebut belum hilang sepenuhnya. Djaduk mengetahui nisan ayahnya disatroni para pencuri baru pada Jumat (10/4) lalu. Kala itu, kakak seniman Butet Kartaredjasa ini langsung bergegas pergi ke makam ayahnya setelah mendengar informasi batu hias di kompleks makam seniman Imogiri raib dicuri. “
Pintu makam juga sudah terbuka,” ujarnya.
BACA JUGA: Reklamasi Telok Benoa Ancam Kultur Masyarakat Lokal
Keluarga besar Ki Bagong Kussudiardjo kemudian memperbaiki sistem keamanan. Tujuannya, agar keamanan kompleks makam keluarga tetap terjamin.
Djaduk bercerita, semasa hidupnya ayahnya merupakan pecinta batu mulia. Bahkan, sebelum meninggal, mendiang ayahnya berpesan agar nisan makamnya nanti berupa batu pancawarna. Batu mulia ini dibeli mendiang Ki Bagong sendiri dari Pacitan, Jawa Timur.
BACA JUGA: Ini Rekomendasi Menteri Andrinof untuk Kalbar
“Saya banyak warisan (batu akik) dari orang tua, termasuk Butet juga,” ungkapnya.
Kanit Reskrim polsek Kasihan AKP Ngadianta mengaku belum menerima laporan pencurian batu nisan Ki Bagong ini. Namun demikian, kata Ngadianta, pihaknya tetap akan melakukan penyelidikan. Itu jika informasi pencurian batu nisan benar adanya.
“Kami koordinasikan dulu dengan pihak Babinkamtibmas,” tambahnya.(zam/din/ong/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Andrinof Targetkan Ekonomi Kalbar Naik 6 Persen
Redaktur : Tim Redaksi