Demi Gengsi dan Supremasi

Jumat, 05 Agustus 2011 – 08:18 WIB
BEIJING - Siapa yang terbaik di ranah Italia? Jika mengacu hasil kompetisi Serie A musim 2010-2011, AC Milan boleh membusungkan dadaSebab, di kasta tertinggi kompetisi di Italia itu, Milan adalah pemegang trofi juara.

Namun, Inter Milan yang musim lalu finis di urutan kedua jelas tak mau dipandang sebelah mata

BACA JUGA: Siap Lepas Duo Asing

Mereka tetap layak menyandang predikat klub terbaik menyusul raihan positif di ajang Coppa Italia 2011
Di mana, Inter yang kini ditangani Gian Piero Gasperini merupakan jawara di ajang itu.

Nah, debat kusir soal siapa tim terbaik bisa diakhiri Sabtu besok (6/8)

BACA JUGA: Munculkan Wacana Merger Klub LPI-ISL

Di mana, keduanya akan bentrok di Stadion Nasional, Beijing memperebutkan trofi Piala Super Italia atau Supercopa de Italia.

Nerazzurri - julukan Inter Milan - yang sudah lima kali meraih trofi, tetap menganggap krusial laga derby jelang bergulirnya kompetisi itu
Terbukti, sejumlah pemain rela memangkas liburan musim panas mereka untuk kembali ke kamp latihan

BACA JUGA: Ratusan Fans di Bandara, Ribuan di Lapangan

Javier Zanetti misalnyaSetelah Argentina tersingkir di perempat final Copa America 2011, dia langsung terbang ke Beijing menyusul rekan-rekannya.

Bek berusia 37 tahun ini memang diminta segera bergabung, lantaran Yuto Nagatomo mengalami cedera dislokasi bahuSelain Zanetti, kiper utama Julio Cesar juga diminta memangkas liburannya karena kiper Emiliano Viviano masih cedera.

"Laga melawan Milan selalu sarat dengan gengsiTapi, ini bukan sekedar gengsiKami ingin menang demi menjaga supremasi sebagai klub terbaik di negeri ini," cetus Zanetti kepada Tribalfootball"Setelah mendapat telepon (untuk kembali), saya langsung bertolak ke BeijingKami sudah menjalani satu kali sesi latihan dan semuanya berjalan dengan baik," timpalnya.

Selain krisis pemain, persoalan yang mendera Inter adalah soal pergantian pelatih dari Leonardo ke Gian Piero GasperiniPergantian ini berimbas pada gaya bermain InterJika dulu mereka terbiasa bermain dengan 4-2-3-1 atau 4-3-1-2, kini harus bermain dengan pola kesukaan Gasperini, 3-4-3.

Pola ini sangat asing bagi skuad InterAkibatnya, dalam beberapa uji coba Inter tampak kurang meyakinkanMereka ditahan imbang tanpa gol klub Turki Galatasaray (24/7), menang 2-0 atas Glasgow Celtic (30/7), serta kalah 0-3 dari Manchester City (31/7).

Dalam beberapa laga tersebut, para pemain belakang masih bingung dengan skema tiga bek sejajarChristian Chivu, Lucio, dan Ivan Cordoba masih bisa mengatasinya, tapi kesulitan besar dialami Andrea Ranocchia.

Bagaimana Milan? Allenatore Massimiliano Allegri tidak melakukan banyak perubahanDia masih mengandalkan skema 4-3-1-2, dengan mengandalkan duet Alexandre Pato dan Zlatan Ibrahimovic di lini depanKeduanya akan ditopang Robinho atau Kevin-Prince Boateng sebagai trequartista.

Perubahan hanya sedikit terjadi di sisi kiri pertahanan di mana rekrutan anyar Taye Taiwo akan mendapatkan posisi starter menggusur Luca AntoniniSayangnya, Milan belum bisa memakai tenaga Philippe Mexes yang masih terkapar cedera.

"Selalu menang dalam dua laga terakhir bukan berarti kami harus diunggulkanKedua tim sama-sama berambisi mendapatkan gelar Piala Super, dan kami akan melakukan segalanya untuk menang," cetus Allegri(ham/bas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dovizioso ke LCR, Simoncelli Tolak Pindah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler