jpnn.com - MAJENANG - Ribuan warga rela menunggu calon presiden (capres) Joko Widodo selama empat jam lebih.
Peristiwa ini terjadi dalam kunjungan kampanye capres yang biasa disapa Jokowi itu di komplek alun-alun Kecamatan Majenang pada Kamis (12/6) malam.
BACA JUGA: Omongan Prabowo Dianggap Sudah Merusak Demokrasi
Ribuan warga pendukung duet Jokowi-JK sudah menunggu di lokasi kedatangan Jokowi sejak pukul 16.00 WIB. Sedangkan para simpatisan yang tergabung dalam Ikatan Relawan Ngapak Joko Widodo (Ireng Jowo) Cilacap barat menunggu sambil membentangkan spanduk putih sepanjang 200 meter yang diisi dengan ribuan tanda tangan warga serta pendukung Jokowi.
Tiba di lokasi sekitar pukul 22.30 WIB, Jokowi disambut ribuan warga dengan antusias. Keluar dari mobilnya, capres nomor urut 2 itu langsung menyalami para warga yang telah menunggunya.
BACA JUGA: Presiden Ingin Dengar Solusi Jokowi dan Prabowo terhadap Masalah Ekonomi
"Kami rela menunggu Jokowi dari sore sampai malam, karena selain ingin melihat sosok Jokowi secara langsung, kami juga ingin menjabat tangannya," ungkap Mulyani (45), salah satu warga Desa Sindangsari Kecamatan Majenang.
Hal senada juga diungkapkan Suparno (46). Ia mengaku rela menunggu lama demi Jokowi yang diyakininya bakal menjadi presiden pada pemerintahan berikutnya.
BACA JUGA: Pertamina Alokasikan Rp 4,5 Miliar untuk Beasiswa Sobat Bumi
"Kami puas meski hanya sebentar,karena mungkin Jokowi juga sudah capai karena dia mungkin masih banyak agenda yang harus dikerjakan esok harinya," ujarnya.
Setelah menyapa warga di alun-alun Majenang, Jokowi beserta rombongan menuju ke Pondok Pesantren (Ponpes) El Bayan yang terletak di Jalan KH. Najmudin Km. 02 Desa Padangjaya Kecamatan Majenang. Dalam sambutannya, Jokowi menegaskan kepada seluruh warga dan simpatisannya agar tidak mudah terprovokasi dengan isu fitnah mengenai dirinya.
Jokowi juga mencontohkan beberapa isu serta fitnah yang tengah menyerangnya. Salah satunya isu yang menyebut bahwa bapak kandung politisi PDIP itu berasal dari Singapura.
"Orang bapak saya asli dari Karanganyar kok ada yang bilang dari Singapura. Kalau ibu saya orang asli Boyolali,saya ini orang ndeso, wajah saya juga kelihatan ndeso toh. Tapi meski ndeso otaknya internasional," ucap Jokowi saat berdialog dengan ulama dan warga di ponpes. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dari Pasar Sampai Kampung Nelayan, Jokowi Sibuk Klarifikasi Kampanye Hitam
Redaktur : Tim Redaksi