jpnn.com, DEPOK - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mendatangi Polres Metro Depok, Kamis (16/18) sore.
Kedatangannya untuk melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian terkait kasus guru mengaji di Depok yang melakukan kejahatan seksual kepada 10 muridnya.
BACA JUGA: Arist Merdeka Mendesak Penyidik Polda Jatim Segera Menahan JE
“Kami berkoordinasi dengan Polres Metro Depok untuk membuat assessment terhadap para korban, dan akan membuat trauma healing dalam waktu dekat,” bebernya usai melakukan koordinasi dengan Kasat Reskrim Polres Metro Depok beserta jajarannya, Kamis (16/12).
Arist Merdeka mengatakan bahwa Kasat Reskrim Polres Metro Depok sudah memberikan peluang untuk memanggil korban jika memang memungkinkan.
BACA JUGA: Arist Merdeka: Pesantren tidak Lagi Mencerminkan Bebas dari Kekerasan Seksual
Selanjutnya, koordinasi yang dilakukannya ini juga sebagai pendekatan hukum karena hingga kini pelaku dan korban masih dalam proses pemeriksaan.
“Jadi sumbangsih kami bisa menarik semua informasi yang dilaksanakan atau yang dialami oleh anak-anak tersebuut, karena kerja sama itu penting,” tuturnya.
BACA JUGA: Seto Mulyadi Minta Arist Merdeka Sirait Tidak Lagi Gunakan Logo LPAI
Untuk teknis trauma healing yang dilakukan, akan di lihat dari kesiapan anak-anaknya. Apakah akan dilakukan di Polres Metro Depok atau di Komnas PA? Yang jelas dengan tempat yang menyenangkan agar mereka terbebas dan menceritakan persoalan dan tingkat traumanya.
“ Saya kira itu sumbangsih kami, setelah melakukan assessment kepada korban nanti hasilnya akan disampaikan kepada Pak Kasat dan kami akan melakukan koordinasi dengan Wali Kota Depok,” tandasnya. (mcr19/jpnn).
Redaktur : Adil
Reporter : Lutviatul Fauziah