jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengaku ingin memastikan cita-cita Presiden Prabowo Subianto dalam dunia pendidikan bisa terwujud.
Dia berkata demikian setelah melakukan kunjugan kerja ke Kupang, NTT, Senin (13/1) kemarin bersama Wamendiktisaintek Stella Christie untuk meninjau calon lokasi Sekolah Unggulan Garuda.
BACA JUGA: Menhut Bertemu Jajaran Fakultas Kehutanan IPB, Bahas Potensi Kerja Sama Smart Forestry
"Sebagai pembantu Pak Presiden Prabowo Subianto, saya sebagai menteri Kehutanan berkewajiban memastikan apa yang dicita-citakan menciptaian pendidikan yang berkualitas melalui SMA Garuda ini terlaksana," ujar Raja Juli seperti dikutip Selasa (14/1).
Dia memerintahkan jajaran di Kemenhut untuk mengidentifikasi lahan yang bisa digunakan untuk SMA Garuda.
BACA JUGA: Menhut Raja Juli Bertemu Perwakilan CSO, Bahas Soal Pengelolaan Hutan Adat
Raja Juli menyebut skema yang terbaik saat ini ialah menggunakan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK).
"Pada prinsipnya kami sudah menyampaikan skema sementara, nanti diputuskan, skema yang terbaik itu adalah KHDTK, kawasan hutan dengan tujuan khusus," ujarnya.
BACA JUGA: Ratas dengan Prabowo, Menhut Singgung Potensi Hutan Jadi Cadangan Pangan
KHDTK diketahui menjadi kawasan hutan yang secara khusus diperuntukkan untuk kepentingan penelitian dan pengembangan, pendidikan, pelatihan, religi, serta budaya.
Menurut Raja Juli, nantinya kawasan hutan tersebut bisa digunakan untuk fungsi pendidikan, tetapi dengan tujuan asli tetap terjaga.
"Artinya, hutannya tetap bisa dijaga, tetap bisa jadi kawasan hutan, tetapi nanti Bu Stella bisa membangun SMA Garuda ini. Dengan komitmen akan lebih hijau vegetasinya lebih baik, sekali lagi tidak ada deforestasi, tetapi juga fungsi pendidikannya berjalan," kata dia.
Sementara itu, Wamendiktisaintek Stella Christie mengatakan pihaknya memerlukan 20 hektare lahan demi kepentingan SMA Garuda.
Namun, kata dia, luas lahan itu tidak seluruhnya akan dibangun sekolah. Nantinya, tanah bisa digunakan demi laboratorium.
"Jadi, seperti living lab juga. Jadi, siswanya bisa mengerti kehutanan. Kebudayaan alam, yang dibangun hanya kecil sekali," kata wanita bergelar profesor itu.
Dia menyebut pembangunan SMA Garuda menjadi satu cara mewujudkan visi Presiden Prabowo yang ingin memberikan akses pada pendidikan berkualitas.
"Beliau sudah pesan bahwa karena untuk membangun akses ini perlu di daerah-daerah. Bahkan, di daerah Soe beliau sendiri yang ingin, 'iya kita ingin bahwa di daerah situ ada dibangun'. Maka, di sinilah kami meninjau. Bersyukur sekali hari ini Pak Menteri Raja Juli Antoni bisa menemani kami bekerja bergerak cepat agar bisa dijalankan," lanjutnya.
Raja Juli didampingi jajaran Kemenhut ketika melakukan kunjungan seperti, Plt Sekjen Mahfudz, Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Ade Tri Ajikusumah, Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan Dyah Murtiningsih, hijha Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan Dwi Januanto Nugroho.
Pemerintah menang menargetkan akan membangun 20 Sekolah Unggulan Garuda hingga tahun 2029 dan tersebar hampir di setiap provinsi.
SMA Unggulan Garuda akan dibangun di empat wilayah, yakni Ibu Kota Nusantara (IKN), NTT, Bangka Belitung, dan Sulawesi Utara. (ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oknum TNI AL Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil Punya Tugas Khusus di Tentara
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Aristo Setiawan