jpnn.com - BARITO KUALA - Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) sedang fokus terhadap program Upaya Khusus (Upsus) Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan.
Hal tersebut dilakukan agar Indonesia bisa berswasembada pangan dan menjadi lumbung pangan dunia.
BACA JUGA: Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Mengevaluasi Pelaksanaan Upsus di Kalsel
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan, Upsus Antisipasi Darurat Pangan terdiri dari tiga kegiatan, yaitu optimasi lahan, pompanisasi, dan tumpang sisip lahan perkebunan.
Mentan Amran terus mendorong agar seluruh pihak mengakselerasi produksi dan produktivitas.
BACA JUGA: Kementan Mengevaluasi Upsus Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan
"Demi mewujudkan Indonesia lumbung pangan dunia. Ingat, dahulu pernah swasembada, tiga kali berturut-turut, dan yang melakukan akselerasi adalah kita semua, bukan Mentan saja," katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi saat melakukan evaluasi Upsus Antisipasi Darurat Pangan di Desa Sungai Pantai, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala, Kamis (16/5) memberikan motivasi kepada insan pertanian untuk meningkatkan produksi dengan cara meningkatkan produktivitas dan indeks tanam.
BACA JUGA: Pj Gubernur Sumsel Bersama Mentan Amran Tinjau Upsus Optimalisasi Lahan Rawa di Banyuasin
“Harus bisa meningkatkan indeks tanam. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan optimasi lahan dengan adanya pekerjaan konstruksi pembuatan tabat serta pintu air dan juga pompanisasi,” ujar Dedi.
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Bustanul Arifin Caya pun mengimbau kepada pihak terkait untuk segera melakukan pompanisasi.
“Segera lakukan pompanisasi dengan memanfaatkan pompa yang ada dari kabupaten dan pompa milik petani di sekitar lahan agar optimal,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Plh. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Imam Subarkah melaporkan bahwa Kabupaten Barito Kuala memiliki target optimasi lahan seluas 20.139 Ha dan tumpang sisip 973 Ha.
“Di Barito Kuala ini telah dilakukan survei dan investigasi di 17 kecamatan dengan total luas 17.132 ha dan desain seluas 10.705 ha,” tuturnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan, Akhmad Mawarni. Akhmad mengucapkan terima kasih kepada Kementan atas dukungan kegiatan di Barito Kuala dalam rangka peningkatan pertanian di Kalsel.
Saat ini, Kabupaten Barito Kuala menyandang produksi terbesar tanaman pangan di Kalsel sehingga dapat dibilang Barito Kuala ini adalah lumbung pangan Kalsel.
"Kami berikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Kementan yang telah mendukung Barito Kuala dengan memberikan program-program pertanian yang luar biasa," ujarnya. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan