jpnn.com - JAKARTA - Aksi demo lanjutan pada 25 November dan 2 Desember mendatang terus menjadi sorotan.
Pelaku pasar keuangan berharap kondisi dalam negeri tetap stabil baik dari sisi politik maupun ekonomi, mengingat tekanan dari eksternal begitu kuat seiring The Fed berencana menaikkan suku bunganya.
BACA JUGA: Masyarakat Indonesia Gemar Berbelanja Online Dengan Smartphone
Analis pasar uang PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong mengatakan, persoalan dalam negeri seperti aksi demo besar-besaran, sedikit banyak bisa memberikan dampak negatif ke pasar keuangan.
BACA JUGA: Hana Bank Jajakan Obligasi Rp 1,45 Triliun
"Pergerakan rupiah dipengaruhi sentimen dalam negeri dan eksternal. Sehingga, pelaku pasar keuangan berharap demo berjalan dengan damai, kalau anarkis bisa memperparah keadaan," tutur Lukman di Jakarta, Selasa (22/11).
Menurut Lukman, laju rupiah saat ini masih terbilang stabil dan diperkirakan sepekan ke depan bergerak pada kisaran level Rp 13.400 per dolar AS hingga Rp 13.500 per dolar AS.
BACA JUGA: Asuransi Jasindo Target Raih Premi Rp 6 Triliun
"Fundamental kita masih dalam kondisi baik, suku bunga masih dipertahankan, inflasi juga terjaga. Kami berharap kondisi baik ini tetap terjaga," harap Lukman.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Porsi Deposito Bank Mega Tinggal 64 Persen
Redaktur : Tim Redaksi