BATAM - Demo ribuan pekerja menuntut upah minimum kota (UMK) Batam 2012 di Kantor Wali Kota Batam, berakhir ricuh, Rabu (23/11)Pendemo dan polisi terlibat bentrok dan saling pukul
BACA JUGA: Mendagri Pastikan Surat Klarifikasi Perda Asli
Sedikitnya 25 orang terluka dalam insiden itu.Kericuhan terjadi sekitar pukul 16.00 WIB
BACA JUGA: Lakukan Pungli, Dekan Jadi Tersangka
Sebagian pendemo berteduh ke Kantor DPRD, Kantor Imigrasi dan sebagian lain naik ke lantai 2 Kantor Wali Kota Batam.Namun sebagian massa masih bertahan di halaman Kantor Wali Kota Batam
BACA JUGA: Lagi, Warga dan TNI Ditembak di Freeport
Barisan petugas kemanan langsung menghadang meskipun massa berdalih hendak berteduhAksi saling dorong tak terelakkanMelihat situasi tidak kondusif, polisi melepaskan tembakan gas air mata serta tembakan peringatan supaya massa bubarNamun bukannya mudur, massa justru melawan aparatBahkan pendemo yang sudah berteduh di kantor DPRD dan Imigrasi Batam kembali turun dan bergabung dengan massa di halaman kantor wali kota.
Situasi makin tak terkendali setelah massa mengetahui sejumlah rekannya tertembak peluru karet oleh polisiSelain itu, sejumlah pekerja juga terluka cukup serius karena dipukuli petugasSatu wartawan yang sedang meliput juga menjadi korban lemparan batu dari pendemo.
Massa yang marah mengamuk dengan melempari kantor wali kotaMereka juga merusak sejumlah papan reklame yang adaSejumlah mobil pelat merah dan mobil pribadi yang terparkir di halaman kantor wali kota tak luput dari amukan massaTermasuk satu mobil ambulan Puskesmas Kabil yang hendang membawa korban terluka, dicegat dan dilempari batu hingga kacanya pecahPekerja menduga, korban di dalam ambulan tersebut dari pihak polisi.
"Sebenarnya kami tidak mau ini terjadiMudah-mudahan peristiwa ini bisa membuka mata pemerintah dan pengusahaMereka harus membayar mahal perjuangan kaum buruh," kata Ketua Advokasi SPMI Kepri, Nur Hamli, kemarin.
Pernyataan senada juga disampaikan Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPSI) Kota Batam, Syaiful BadriMenurut dia, kericuhan ini terjadi karena massa kecewaSebab sejak demo digelar sekitar pukul 09.00 hingga pukul 16.00 WIB, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan tidak mau menemui pendemo.
"Kalau Wali Kota Batam turun dan bertemu dengan pendemo, kericuhan ini tidak akan terjadi," kata Syaiful.
Beruntung bentrokan aparat dan pendemo ini tidak berlangsung lamaSebagian besar pendemo langsung meninggalkan lokasi aksi, terutama para pendemo perempuanNamun sebagian yang lain masih bertahan di halaman kantor wali kota.
Menjelang azan Maghrib, kericuhan kembali pecahMassa yang hendak membubarkan diri kembali melempari kantor wali kota dan mobil dinas di area parkir
Melihat aksi ini, sejumlah aparat marah dan mengejar para demonstranKedua kubu terlibat saling lemparPolisi lagi-lagi melepaskan tembakan peringatan dan tembakan gas air mataMassa akhirnya bubar sebelum azan Maghrib.
Petugas Klinik Pemko Batam yang enggan ditulis namanya menyebut jumlah korban sekitar 25 orangSebanyak 15 korban dirawat di Klinik Pemko sisanya dirujuk ke sejumlah rumah sakit karena mengalami luka cukup parahKorban berasal dari kalangan pekerja dan aparat keamanan.
Ketua PC Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPMI) Batam, Yoni Mulyo, mengklaim empat pekerja terkena tembakan peluru karetSelain itu, beberapa pekerja juga terluka akibat terkena pukulan aparat"Empat rekan kami tertembak di bagian bahu dan perut," kata Yoni.
Terpisah, Wakil Wali Kota Batam, Rudi, menyesalkan insiden berdarah ituKata dia, seharusnya demo tidak perlu anarkis karena pemerintah pasti akan menampung dan menindaklanjuti aspirasi warga.
Rudi menambahkan, saat ini besaran UMK yang akan diusulkan ke Gubernur Kepri sedang dibahas oleh tim internal Pemko Batam seelah pembahasan di dewan pengupahan kota menemui jalan buntuHingga kemarin, sambung Rudi, Tim Pemko belum membuat keputusan.
"Ini bukan keputusan mudah, kami butuh waktuKenapa pekerja tidak sabar?" katanya.
Berbeda dengan pekerja, Pjs Kapolresta Barelang AKBP Yohanes Widodo mengatakan jumlah korban dalam insiden kemarin hanya 3 orangTerdiri dari satu anggota Brimob Polda Kepri, satu anggota Satpol PP dan satu orang wartawan
Yohanes menambahkan, jumlah petugas keamanan dalam aski demo kemarin sebanyak 1.200 orangTerdiri dari anggota polisi, Brimob, Yonif 134 dan Satpol PP
"Kami akan menyiapkan pengamanan dengan jumlah persoenl yang sama untuk mengantisipasi demo susulan, besok (hari ini)," kata Yohanes.
Pihak polisi, kata Yohanes, sempat mengamankan satu pendemo untuk dimintai keteranganNamun pendemo tersebut langsung dilepaskan sebelum demo usai, kemarin.(par/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bajak Sawah, Petani Tersambar Petir
Redaktur : Tim Redaksi