Demo Pekerja ConocoPhillips Berakhir Ricuh di Palmatak

Jumat, 08 Mei 2015 – 15:58 WIB
Puluhan pekerja memblokir Bandara Khusus Palmatak, Anambas saat menyampaikan tuntutan mereka, Kamis (7/5). Foto :Syahid / Batam Pos / JPNN

jpnn.com - ANAMBAS - Demostrasi puluhan pekerja perusahaan minyak dan gas ConocoPhillips yang memblokir Bandara Khusus Palmatak, Anambas berakhir ricuh, Kamis (7/5). Bentrok tersebut berlangsung cukup lama dan menyebabkan puluhan pengunjuk rasa terluka.

Bentrok ini terjadi sesaat setelah tiga pentolan aksi tersebut diciduk intel kepolisian. Mereka yang diamankan disebut-sebut ikut dianiaya. Massa pun berang. Mereka langsung menyerang polisi yang mengamankan aksi blokir bandara tersebut.

BACA JUGA: Lihat Nih... Lima Pasang Kumpul Kebo Diamankan dari Kos-kosan

Tembakan peringatan dari polisi makin memicu tindakan anarkis warga. Massa menyerang polisi dengan batu dan kayu. Sedikitnya dua kompi anggota Brimob Polda Kepri dikirim dari Batam ke Anambas untuk mengamankan situasi.

Sayangnya hingga berita ini ditulis, pihak kepolisian tak ada yang bisa dikonfirmasi terkait bentrokan tersebut. Kapolda Kepri Brigjen Arman Depari maupun Kabid Humas AKBP Hartono berkali-kali ditelepon tidak menjawab. SMS yang dikirim juga tak dibalas.

BACA JUGA: Ternyata Dalang Bocornya Kunci Unas Empat Mahasiswa Ini

Aksi unjuk rasa ratusan pekerja bersama tokoh masyarakat desa yang ada di Kecamatan Palmatak, Kabupaten Anambas, ini merupakan buntut dari tidak diperpanjangnya kontrak 17 pekerja lokal di ConocoPhillips, perusahaan eksplorasi migas di sana. Dalam aksinya, puluhan massa memblokir Bandara Khusus Palmatak. Mereka duduk dan tidur di run way bandara.

”Kalau boleh kami mau tidur di sini. Kalau tidak selesai, pesawat tidak boleh berangkat,” ujar seorang demonstran.

BACA JUGA: International Tour de Banyuwangi Ijen Masuki Etape Neraka

Selain meminta kontrak 17 pekerja lokal itu diperpanjang, demonstran juga mengajukan beberapa tuntutan. Di antaranya menolak tenaga kerja dari Jakarta untuk pekerjaan yang sifatnya bisa dikerjakan pekerja lokal.

Kades Ladan, Kecamatan Palmatak, Abdul Hayan, yang mewakili pekerja lokal Anambas menawarkan dua pilihan. Pekerja menginap di Bandara Palmatak, atau pimpinan perusahaan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang menginap di tempat pekerja.

Seperti diketahui, ada tiga KKKS yang bergerak di bidang tambang minyak dan gas yang kantor operasional (base) di Palmatak. Yakni ConocoPhillips, Star Energy, dan Premier Oil.

”Kami melihat tidak ada niat baik dari perusahaan di Jakarta,” ujar Hayan yang disambut riuh ratusan pekerja lainnya.

Koordinator lapangan, Pardan, mengatakan para pekerja meminta pemegang otoritas perusahaan di Matak untuk diganti. Karena menganggap pemegang otoritas dianggap tidak bisa bekerjasama serta tidak peduli dengan daerah dan masyarakat setempat. Selain itu, pihaknya juga meminta agar barang sisa perusahaan dihibahkan ke desa-desa.

Selain itu, pekerja meminta agar dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) tahun 2016 dan tahun selanjutnya diserahkan langsung ke desa-desa.

”Kami akan membentuk badan yang bertanggung jawab dan berkualifikasi serta akuntabel,” terangnya.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian dari tiga Polsek di Anambas. Sejumlah personil dari Polres Natuna dan sejumlah personil TNI juga diturunkan. Tampak pula sejumlah kepala desa se-Kecamatan Palmatak dan Camat Palmatak, Raja Almizan, memantau keadaan di lapangan.

Sementara itu Kepala Bagian Media Relation ConocoPhilips Indonesia, Deddy Machdan, mengatakan aksi tersebut tidak mengganggu aktivitas perusahaan. Sebab, seluruh tambang berada di lepas pantai (offshore). Lagipula, kemarin tidak ada jadwal penerbangan dari Palmatak ke Jakarta.

"Masyarakat masuk area bandara setelah pesawat dari Jakarta sudah landing," kata Deddy, kemarin.

Namun pihaknya menyayangkan aksi tersebut. Sebab, pihak perusahaan masih akan melakukan pembicaraan mengenai nasib ke-17 pekerja yang habis kontrak itu.

Seperti diketahui, aksi tersebut dilakukan setelah upaya dialog yang dilakukan pekerja dengan perusahaan tak membuahkan hasil. Kedua belah pihak tetap memegang keputusan masing-masing. Pihak ConocoPhillips tetap tidak bersedia memperpanjang kontrak kerja ke-17 karyawan. Sementara pihak pekerja ngotot kontrak mereka diperpanjang. (spt/sya/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PSK Cantik Asal Vietnam yang Jual Diri di Hotel Akhirnya Dideportasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler