jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrat (PD) mempersoalkan janji-janji yang belum ditepati calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Uno. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PD Putu Supadma Rudana mengatakan, partainya sejak awal komitmen mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga.
Dia menegaskan lebih dari lima kali Prabowo dan Sandi datang ke kediaman Presiden RI Keenam yang juga Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
BACA JUGA: Diingatkan Istri, Sandi Langsung Ziarah ke Makam
Hingga akhirnya, kata dia, SBY membubuhkan tanda tangan untuk memberi rekomendasi dukungan kepada Prabowo-Sandi. Selain itu, kata dia, Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berusaha berbicara baik dengan Sandi.
"Membicarakan bagaimana nih suara generasi milenial yang jumlahnya cukup besar, 100 juta lebih," kata Putu kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta, Kamis (15/11).
BACA JUGA: Megawati Heran Kubu Prabowo Belum Beberkan Program
Anggota Komisi X DPR itu menambahkan, Sandi selalu meminta dukungan dan bantuan dari AHY. "Karena secara jelas di survei yang nongol itu Mas AHY, bukan Bung Sandi yang nongol," katanya.
Putu yang juga juru bicara Kogasma PD itu mengatakan pembicaraan panjang pun terjadi di dalam beberapa kali pertemuan. "Tentu kalau ditanya janji, mendingan tanya ke Bung Sandi atau Pak Prabowo ya, mereka yang berjanji," ungkapnya.
BACA JUGA: Demokrat Total Dukung Prabowo, tapi Pasrah Kader ke Jokowi
Putu menambahkan jika ingin menang, pasangan Prabowo-Sandi harus duduk bersama dan berkonsolidasi menyeluruh dan membangun strategi yang komprehensif. "Ini hal yang penting untuk memenangkan kontestasi Pilpres 2019," tegas Putu.
Dia menegaskan bahwa AHY sudah berkomitmen jelas dengan bersedia menjadi anggota Dewan Pembina bersama Prabowo, Sandi dan beberapa tokoh partai lainnya di tim pemenangan. "Itu sudah komitmen besar, beliau sudah menaruh nama beliau di situ," tegasnya.
Namun, ujar dia, AHY juga selalu menunggu apa sebenarnya program Prabowo-Sandi, serta hal yang akan dilakukan ke depan. "Jika tidak ada duduk bersama, berkomunikasi, berkonsolidasi, justru ini akan menimbulkan masalah. Dampaknya apa, tidak hadirnya kemenangan untuk paslon nomor 02," ungkap Putu.
Tapi, lanjut Putu, jika konsolidasi dilakukan dan dibangun dengan komprehensif dan baik bersama SBY yang punya pengalaman 10 tahun menjadi presiden, dan AHY yang merupakan representasi generasi milenial maka kemenangan akan diraih.
"Saya yakin paslon nomor 02 bisa memenangkan kompetisi ini. Dengan apa? dengan perjuangan yang gigih, mengatur strategi yang baik, duduk bersama sehingga seluruh kekuatan bisa memberi kontribusi yang maksimal," ungkapnya.
Dia menegaskan, PD ketika mengusung tentu ingin memenangkan kompetisi. Putu menyatakan bahwa PD belum pernah kalah dalam pilpres.
"Pertama 2004 kami memenangkan Pak SBY, 2009 memenangkan pak SBY. Pada 2014 kami tidak mengusung mana pun. Tapi artinya jika kami ingin mengusung, kami ingin menang," kata Putu. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hentikan Berbalas Pantun Politik Jelang Pilpres
Redaktur & Reporter : Boy