JAKARTA - Sebagai partai yang sudah mapan secara institusi, Partai Golkar harus berani jual mahal dalam melakukan penjajakan koalisi dengan Partai DemokratIni nasehat dari pengamat politik CSIS J Kristiadi
BACA JUGA: JK Masih Tetap Capres Golkar
Menurutnya, agar posisi Golkar tidak terus terkatung-katung, maka sebelum 23 April 2009 harus membuat keputusan tegas, apakah tetap mengajukan Jusuf Kalla (JK) sebagai capres, ataukah cukup sebagai cawapres."Kalau pilihannya adalah JK cukup cawapres, maka segera minta ke Demokrat, kewenangan-kewenangan apa saja yang akan diberikan ke JK bila pasangan SBY-JK nantinya terpilih
Lebih lanjut Kristiadi menyarankan, apabila ternyata Golkar diremehkan Demokrat dengan tidak diberikan kewenangan yang layak, maka Golkar harus cepat-cepat bergabung ke kubu Megawati Soekarnoputri
BACA JUGA: Fadel Tuding Oknum DPP Langgar Hasil Rapimnas Golkar
Kalau toh pada akhirnya pasangan Mega-JK kalah dalam pilpres mendatang, bagi Kristiadi, hal itu merupakan hal yang biasa dan harus diterima."Kalau kalah, Golkar cukup menjadi oposisi bersama PDIP
BACA JUGA: Suara PPP Jeblok, SDA Terpojok
Dikatakan, sebenarnya JK lebih baik merapat ke Mega dibanding ke SBYAlasannya, pertama, ada kecenderungan SBY sudah meremehkan partai-partai lain karena suara Demokrat unggul atau naik 300 persen dibanding raihan pemilu legislatif 2004."Di internal Demokrat bahkan ada anggapan, SBY disandingkan dengan sandal saja bisa menangIni meremehkan partai lainGolkar jangan mau diremehkanGolkar sudah terlanjur solid secara institusiKalau Demokrat belumDemokrat itu hanya kumpulan orang-orang yang fanatik kepada SBY, sehingga jangan terlalu arogan menyikapi kemenangan," ujar Kris.
Alasan kedua, Golkar punya kesamaan ideologi dengan PDIP, termasuk isu-isu yang ditawarkan ke masyarakat"Kalau SBY masih seperti itu, maka akan dilawan ramai-ramai," ucap Kris(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKS Bimbang Pilih Kubu S atau M
Redaktur : Tim Redaksi