Demokrat dan PAN Punya Sikap Berbeda tentang Wacana Masuk Kabinet, Simak Kalimatnya

Selasa, 20 April 2021 – 17:15 WIB
Anggota Komisi II DPR RI Dapil Sumbar 2 Guspardi Gaus. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution

jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrat (PD) dan Partai Amanat Nasional (PAN) punya sikap berbeda merespons kemungkinan kadernya direkrut pemerintah menyusul rencana Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP PD Herzaky Mahendra Putra mengatakan parpolnya akan tetap berada di luar pemerintahan.

BACA JUGA: Merespons Isu Reshuffle Kabinet, Herzaky Sampaikan Pesan Penting AHY

Sikap itu menurutnya sesuai dengan pernyataan Ketua Umum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menginginkan parpolnya menjalankan peran penyeimbang bagi pemerintahan.

"Kami bisa menjalankan peran untuk check and balance, dan itu penting, sehat untuk demokrasi, demikian menurut Ketum Partai Demokrat yang sah, AHY," kata Herzaky dalam pesan singkatnya kepada awak media, Selasa (20/4).

BACA JUGA: Ibu Muda Bernama Dilla Tewas Overdosis, Oknum Polisi Ini Jadi Tersangka

Menurut Alumni Universitas Indonesia (UI) itu, PD saat ini lebih memilih berkoalisi dengan rakyat.

"Peran PD untuk berkoalisi dengan rakyat, memperjuangkan harapan dan aspirasi rakyat. Ketua umum kami pun mengaku menyelami betul posisi tersebut," ujar Herzaky.

BACA JUGA: Ditangkap di Hotel, AM dan A Ternyata Jalankan Bisnis Begituan, Ya Ampun

Di sisi lain, Anggota DPR RI Fraksi PAN Guspardi Gaus menyebutkan parpolnya memiliki banyak kader yang berkompeten.

Jika diajak bergabung ke koalisi pemerintah, PAN siap menempatkan kader terbaik di kabinet Indonesia Maju.

"Kami siap berkontribusi bagi bangsa dan negara apa pun pos yang diamanatkan nantinya. Siapa pun orangnya bagi PAN tidak ada persoalan," kata Guspardi dalam keterangan persnya, Selasa (20/4).

Namun, dia enggan berkomentar lebih jauh mengenai reshuffle kabinet tersebut. Guspardi hanya mendukung upaya Presiden Jokowi untuk membuat roda pemerintahan makin baik.

"Semua keputusan yang akan diambil Jokowi tentu sudah melewati pertimbangan politik, efektivitas dalam upaya peningkatan kinerja kabinet, demi kemajuan bangsa dan negara," ujar anggota Komisi II DPR itu. (ast/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler