Demokrat Ingin Koalisi Berakhlak

Kamis, 24 Februari 2011 – 13:30 WIB

JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum menyatakan kegerahannya kepada peserta partai koalisi yang dianggapnya tidak berakhlakMenurutnya, Demokrat membutuhkan koalisi yang sejati dan yang sungguh-sungguh memegang komitmen sampai akhir

BACA JUGA: Polisi Incar 42 Gayus Lain



"Dibutuhkan koalisi sejati, koalisi yang sungguh-sungguh, berakhlak," kata Anas saat berbicara di Roud Table Discussion yang digelar Bidang Kesra dan Bidang Perekonomian DPP Partai Demokrat di Jakarta, Kamisn (24/2)


Menurut Anas, koalisi yang berakhlak adalah koalisi yang mengutamakan kerja sama dan tidak mementingkan kepentingannya sendiri, apalagi punya kesenangan berbeda-beda

BACA JUGA: RI Danai Proyek Pesawat Tempur Buatan Korsel

"Akhlak berkoalisi itu mengutamakan kerja sama, tidak mengutamakan kepentingan sepihan, lebih-lebih hobby berbeda-beda,"katanya.

Meskipun tidak menyebut nama partai, namun kegerahan ini diarahkan ke Golkar dan PKS yang kukuh menggunakan hak angket mafia pajak di DPR
Anas pun menyilakan Golkar dan PKS untuk keluar dari koalisi

BACA JUGA: Atasan Gayus Kena 2,5 Tahun Penjara

"Yang tidak sungguh-sungguh silakan pilih jalan sendiri-sendiri,"pintanya

Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat, Muh Jafar Hafsah mengatakan tidak akan menghalang-halangi kepergian Golkar dan PKSKata dia, Demokrat akan merasa ikhlas jika Golkar dan PKS keluar dari koalisi

Siapa yang akan menggantikan posisi Golkar dan PKS? Kata Jafar, pihaknya tetap akan membuka pintu lebar-lebar untuk berkoalisi kepada partai manapun termasuk Partai Gerindra, Hanura maupun PDIP

Sebagaimana diketahui, Golkar dan PKS merupakan peserta partai koalisi yang berseberangan dengan Partai Demokrat menyikapi pengusulan penggunaan hak angket mafia pajakDalam pengambilan keputusan pada sidang paripurna, dari 530 anggota DPR yang hadir, 264 di antaranya setuju dengan penggunaan hak angket untuk mengungkap kasus mafia pajakSedangkan 266 anggota DPR menolak usulan penggunaan hak angket(awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masyarakat Dianggap Keliru Pahami Penelitian IPB


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler