JAKARTA - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh menilai mayarakat keliru dalam memahami hasil penelitian bakteri sakazakii oleh Institute Pertanian Bogor (IPB)“Sebetulnya dalam penelitian yang dilakukan oleh IPB, bakteri sakazakii itu bersifat kualitatif dan dari hasil isolasi, bukan murni diperoleh dari sampel susu formula dan makanan bayi,” kata Mendiknas di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Rabu (23/2).
Mendiknas merasa perlu meluruskan kekeliruan masyarakat dalam memahami hasil penelitian IPB
BACA JUGA: Kompak Tolak Umumkan Merek Susu Berbakteri
Pasalnya, penelitian yang dilakukan oleh IPB itu berasal dari dana hibah bersaing Kemdiknas tahun 2006BACA JUGA: Mendiknas Bela IPB
Selanjutnya, pada tahun 2007 masih melalui dana hibah tahun kedua, penelitian hasil isolasi bakteri sakazakii itu diarahkan untuk menguji faktor virulensi (kajian patalogi) pada anak mencit neonatalBakteri sakazakii dibiakkan sampai mencapai jumlah cukup untuk kemudian diinfeksikan ke anak mencit (anak tikus)
BACA JUGA: Dicecar Politisi, Dipo Alam Tak Ciut Nyali
“Hasilnya, memperlihatkan sebagian kecil dari anak mencit yang diinfeksikan itu mengalami gejala sepsi, enteritis, dan meningitis,” kata mantan Menkominfo ini.Pada kesempatan sama Rektor IPB Herry Suhardiyanto mengatakan, pada tahun 2009 dengan dana DIPA IPB untuk penelitian fundamental telah dilakukan pengujian kontaminasi bakteri sakazakii pada 42 sampel susu formula dan makanan bayiSampel dengan jenis dan produsen yang sama juga diteliti lagi pada tahun 2006“Hasilnya, semua sampel tidak terkontaminasi bakteri sakazakii,” serunya.
Dijelaskan pula, bakteri sakazakii itu dapat ditemukan di berbagai tempat, tidak hanya pada susu formula dan makanan bayi"Oleh karena itu yang terpenting adalah bagaimana kita bisa menjaga sanitasi dan higienitas, khususnya dalam penyiapan dan penyajian produk pangan," jelas Herry.(Cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditenggat 6 Bulan, IPB Harus Penelitian Ulang
Redaktur : Tim Redaksi