Demokrat Segera Resmikan Dukungan ke Prabowo-Hatta

Minggu, 08 Juni 2014 – 04:53 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Partai Demokrat mengklaim berada dalam posisi netral dalam kontestasi pemilu presiden 2014. Namun, klaim itu nampaknya segera berubah menjadi dukungan resmi terhadap pasangan nomor urut 1 Prabowo Subianto dan Hatta Radjasa.

Sinyal bakal merapatnya Partai Demokrat ke Prabowo-Hatta disampaikan Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie. Saat ditanya terkait kepastian resminya dukungan partainya ke Prabowo-Hatta, dia menyatakan bahwa hal itu sedikit banyak sudah disampaikan Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan.

BACA JUGA: Bentengi Jokowi-JK, Gemasaba Kerahkan Laskar Dunia Maya

"Putusan itu tinggal menunggu waktu saja. Itu kan pernah disampaikan pak Syarief," ujar Marzuki di sela-sela deklarasi dukungan anggota DPD RI ke Prabowo-Hatta di Balai Kartini, Jakarta, kemarin (7/6).

Menurut Marzuki, visi dan misi Prabowo-Hatta telah disampaikan. Selanjutnya, visi dan misi itu telah dipelajari kader Partai Demokrat se-Indonesia. Partai Demokrat berpandangan gagasan yang disampaikan Prabowo-Hatta segaris dengan Partai Demokrat.

BACA JUGA: La Ode Ida Pastikan DPD Netral di Pilpres

"Yakni melanjutkan kinerja pak SBY, mungkin ada juga gagasan-gagasan baru," ujar anggota dewan pakar Partai Demokrat itu.

Marzuki menyatakan, dalam posisi sebagai majelis tinggi, dirinya sudah menangkap sinyal-sinyal itu. Saat ini seluruh sayap organisasi Partai Demokrat juga tengah mempersiapkan diri mendukung Prabowo-Hatta.

BACA JUGA: Tuntaskan Verifikasi dan Validasi Sebelum Coret Honorer Bodong

"Ada delapan sayap, termasuk sayap perempuan Partai Demokrat menyatakan siap bergabung," ujarnya.

Marzuki menambahkan, satu hal yang positif adalah sikap Prabowo yang menghargai kinerja seluruh Presiden pendahulu. Mulai dari Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Megawati Soekarnoputri hingga SBY mendapat apresiasi dari Prabowo.

"Mereka sudah berbuat yang terbaik dalam kondisi saat itu. Jangan semua salah. Yang baik dilanjutkan, yang kurang diperbaiki," ujarnya.

Marzuki menambahkan, secara resmi, Partai Demokrat sejatinya tetap dalam posisi netral. Ini karena, Partai Demokrat tidak tercantum secara faktual sebagai pendukung Prabowo-Hatta dalam pencalonan di Komisi Pemilihan Umum.

"Netral itu tidak mengusung capresnya ke KPU, tapi sebagai warga negara masyarakat yang punya hak politik, kita tidak boleh golput," tandasnya.

Dari 132 anggota DPD, sebanyak 75 anggota kemarin mendeklarasikan dukungan ke Prabowo-Hatta. Dukungan para anggota DPD RI kemarin diterima langsung oleh Prabowo. Prabowo tiba di Balai Kartini, tempat deklarasi dukungan, sekitar pukul 20.45 didampingi Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie, Sekretaris Jenderal Idrus Marham, dan Ketua DPP Fuad Hasan Mansur. Nampak pula Ketua DPP Partai Gerakan Indonesia Raya Edhie Prabowo.

Anggota DPD RI Bambang Suroso sebagai juru bicara menyatakan, dukungan kepada Prabowo Subianto dilakukan melalui pertimbangan yang panjang. Dukungan itu tersebar hampir di seluruh perwakilan DPD se-Indonesia.

Beberapa anggota DPD yang memberikan dukungan adalah Wahidin Ismail, Paulus Sumino, Abdurrahman Nabato, Jacob Koswara, Anna Latuconsina, Muhammad Asri, Wakil Ketua DPD Laode Ida, Nurmawati Dewi Bantilan, El Nino Husein, Hanna Hasannah Fadel Muhammad, Farouk Muhammad, Supartono, Denti Eka Widi Pratiwi, Ayu Koes Indriyah, Andika Hazrumy, Pardi, AM Fatwa, Dani Anwar, Bambang Suroso, Rosman Johan, Abdul Aziz, Intsiawati, Rudolf Pardede, dan Wakil Ketua MPR mewakili DPD Ahmad Farhan Hamid.

Prabowo menyatakan memberikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan itu. Dia menyatakan, adalah sebuah kehormatan untuk menerima dukungan politik itu. "Kita bersama-sama menjalankan tugas politik, tugas konstitusional kita untuk pemilihan presiden,"

Prabowo menyatakan, kepercayaan itu adalah amanah. Dukungan agar bisa menjalankan pemerintahan sesuai Pancasila dan UUD 45. Dukungan DPD dinilai strategis, karena anggota DPD mengenal kebutuhan rakyat di daerahnya masing-masing.

"Nantinya, kebijakan yang diambil tidak akan diambil tanpa masukan dan pengawasan saudara," ujarnya.

Prabowo menyatakan, apabila terpilih bersama Hatta, pemerintahan tidak akan bisa dijalankan berdua. Presiden dan Wapres dalam hal ini hanyalah pengendali. Penerima mandat ini harus merekrut tim kepemimpinan dan pemerintahan nasional yang terdiri putra putri terbaik bangsa.

"Kita harus merekrut the best brain of the country. Tidak masalah dari suku, agama mana," ujar Prabowo. Dia menyatakan, sepanjang warga negara itu memiliki kemampuan, maka orang itu harus dicari dan direkrut demi kepentingan bangsa.(bay/dyn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harapkan Capres Seriusi Topik Jaminan Sosial dan Pajak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler