Demokrat Sindir Argumentasi Hasto Kristiyanto Lemah

Senin, 26 Maret 2018 – 13:05 WIB
Hasto Kristiyanto. Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto mengkritik Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto usai munculnya nama Puan Maharani dan Pramono Anung dalam kasus korupsi proyek e-KTP.

Agus menilai argumentasi Hasto dianggap sangat lemah menuding pemerintahan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendesain proyek e-KTP, dan PDI Perjuangan tidak terlibat karena saat itu merupakan oposisi.

Dia mengatakan, apa yang disampaikan Hasto tentunya tidak ada korelasinya dengan pemerintahan SBY.

BACA JUGA: Dorong KPK Ungkap Aliran Rasuah untuk Hajatan Golkar

Menurut dia, untuk pelaku korupsi, kolusi dan nepotisme itu pastinya dilakukan secara pribadi oleh oknum partai mana pun. Sehingga, kata dia, tidak bisa memberikan justifikasi bahwa karena ada hubungan pemerintahan, terus melakukan korupsi.

"Itu sama sekali tidak ada hubungannya. Apalagi sampai dalam hal ini menyebut-nyebut Partai Demokrat, pemerintahan Pak SBY. Ini tentunya sesuatu hal yang tidak mempunyai argumentasi yang kuat. Argumentasi itu sangat lemah dan dangkal," kata Agus di gedung parlemen, Jakarta, Senin (26/3).

BACA JUGA: Bola Panas e-KTP dan Tameng Oposisi Ala PDIP

Menurut Agus, pemerintah dalam melaksanakan proyek e-KTP sudah sesuai dengan perintah undang-undang. "Apa yang dilaksanakan sudah sesuai dengan UU. Justru jika pemerintah tidak melaksanakan tentunya bisa dipertanyakan," katanya.

Dia mengatakan seharusnya pula PDI Perjuangan merespons saja ucapan Setya Novanto. Sebab, yang menyebut nama Puan dan Pramono menerima masing-masing USD 500 ribu adalah Novanto.

BACA JUGA: Dua Aliran Uang Haram Pengusik Beringin Hitam

"Sehingga harusnya hal-hal itu ditujukan ya kepada Pak Setnov atau kepada KPK untuk menyampaikan atau mengklarifikasi hal-hal yang dimaksudkan dalam (pernyataan) Pak Hasto tersebut," jelasnya.

Karena itu, dia menegaskan apa yang disampaikan Hasto tidak ada korelasinya sama sekali dengan pemerintahan SBY. "Karena ini bisa dilakukan juga oleh siapa pun, oleh partai mana pun baik itu partai koalisi maupun partai oposisi," paparnya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waketum Gerindra Bela Puan Maharani dari Setya Novanto


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler