jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono membela dua politikus PDI Perjuangan Puan Maharani dan Pramono Anung, yang disebut mantan Ketua DPR Setya Novanto kecipratan duit e-KTP masing-masing USD 500 ribu.
Arief menilai bahwa pengakuan politikus yang beken disapa dengan inisial Setnov, belum tentu benar. "Sepertinya itu hanya ingin menarik perhatian Joko Widodo saja," ucap Arief di Jakarta, Minggu (25/3).
BACA JUGA: Setnov Sebut Nama Puan dan Pramono, Ini Respons Masinton
Diketahui, Presiden Jokowi sendiri telah merespons kesaksian Setnov dengan mempersilakan kepada penegak hukum memproses kedua menterinya di Kabinet Kerja dengan catatan ada bukti dan fakta hukumnya.
Arief juga mengatakan alasan pemberian uang proyek e-KTP kepada Puan dan Pramono karena keluarga Made Oka Masagung dekat dengan Soekarno, juga terkesan aneh.
BACA JUGA: Omongan Setnov soal Puan Jangan Dibiarkan Menggantung
Melihat posisi Pramono maupun Puan ketika proyek e-KTP diajukan anggarannya oleh pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke DPR, juga kurang beralasan.
"Pramono Anung sama sekali tidak pada domain pemutus anggaran e-KTP. Begitu juga Puan Maharani yang menjadi ketua Fraksi PDIP juga tidak masuk dalam domain proyek e KTP. Jadi pengakuan Setnov itu tidak mendasar terkait uang 500 ribu dollar yang mengalir ke Puan dan Pramono Anung," tambahnya. (fat/jpnn)
BACA JUGA: Menunggu Putusan KPK soal Keinginan Setengah Hati Setnov
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setya Novanto, dari Sakit Perut Hingga Berharap jadi JC
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam