Demokrat: Teror Bom Bukan Pengalihan Isu

Kamis, 17 Maret 2011 – 06:03 WIB

JAKARTA - Partai Demokrat memastikan teror bom terhadap salah satu fungsionarisnya, yakni Ulil Abshar Abdalla bukan bagian dari "konspirasi pengalihan isu"Selama sepekan terakhir, SBY dan lingkar satu istana memang dihantam isu miring mengenai korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

"Kita harus meyakinkan hati bahwa ini bukan pengalihan isu, terkait reshuffle atau wikileaks," kata Wasekjen DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan di Gedung DPR, Rabu (16/3).

Informasi yang membuat geger itu bersumber dari kawat diplomatik Kedutaan Besar AS di Jakarta dan Washington DC

BACA JUGA: PKB Buka Pendaftaran Caleg Lebih Dini

Tapi, dokumen tersebut bocor ke WikiLeaks dan belakangan dikutip dua media besar Australia, yakni The Age dan Sydney Morning Herald.

Ramadhan mengatakan SBY tidak punya ketakutan apapun terhadap wikileaks
Bahkan, informasi yang tersedia di wikileaks tersebut tidak punya dasar kekuatan apapun untuk dipercaya kebenarannya

BACA JUGA: MK Kukuhkan Kemenangan Calon Demokrat di Konut

"Kalau negara ini dikendalikan oleh opini, apa jadinya," kritik mantan wartawan Jawa Pos, itu.

Dia berpandangan teror bom yang dialamatkan ke Ulil Abshar Abdalla di Kompleks Komunitas Utan Kayu, Jakarta Timur, itu membuktikan masih eksisnya kelompok sektarian yang berpikiran sempit
Paket bom serupa juga dikirimkan di hari yang sama ke Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN)

BACA JUGA: MK Mentahkan Gugatan Pilkada Tanjung Jabung Timur

Paket ditujukan kepada Kepala BNN Komjen Gories Mere.

Bagi Ramadhan, rangkaian teror bom ini merupakan serangan terhadap kelompok pluralis"Sekarang targetnya pejabat politik atau politisi yang berfikiran pluralisBukan hanya di Partai demokrat, tapi mungkin akan mengarah juga kepada politisi di partai lain juga," ujarnya.

Dia berharap semua kekuatan demokratis menyatukan barisan"Kompak satu suara, jangan terbawa prasangka," tandasnya.

Pada bagian lain, Ketua SETARA Institute Hendardi menuding munculnya teror bom ke Komunitas Utan Kayu sebagai "buah" dari pilihan politik SBY yang terus membiarkan ketegangan sosial terkait kebebasan beragama di Indonesia"Pembiaran situasi seperti ini telah mengundang berbagai pihak untuk mengail di air keruh," kata Hendardi.

SETARA Institute, lanjut dia, menduga kuat bom diracik kelompok terlatih"Yang perlu diselidiki siapa aktor di balik peristiwa menyedihkan ini," ujarnya.

Apalagi, imbuh Hendardi, ledakan itu nyaris bersamaan dengan desakan kuat kepada berbagai pihak untuk tidak ikut campur dalam penanganan Ahmadiyah"Teror bom Utan Kayu, siapapun yang melakukannya, adalah tekanan terhadap kelompok yang selama ini giat mempromosikan HAM, termasuk jaminan kebebasan beragama dan berkeyakinan," tandas Hendardi(pri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasil Pilkada Nunukan Dipersoalkan di MK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler