Demplot KPB Totari Laha Halmahera Barat Sukses Panen Perdana Jagung Dua Tongkol

Minggu, 20 Oktober 2024 – 12:13 WIB
Koordinator Program TEKAD Halmahera Barat, Abd. Rahman Bailusy pada acara panen perdana jagung di Lahan percontohan atau Demonstrasi Plot (Demplot) Program TEKAD di kawasan Halmahera Barat, Maluku Utara, Minggu (20/10/2024). Foto: Kemendes PDTT

jpnn.com, HALMAHERA BARAT - Lahan percontohan atau Demonstrasi Plot (Demplot) Program TEKAD tidak hanya fokus pada peningkatan hasil panen, tetapi juga sebagai tempat inovasi pertanian.

Salah satunya pengembangan jagung dua tongkol di kawasan Halmahera Barat, Maluku Utara.

BACA JUGA: Berhasil Sejahterakan Petani, Papua Muda Inspiratif Panen Jagung

Panen perdana jagung dua tongkol ini sukses dilakukan di lahan demplot Kelompok Penerima Bantuan (KPB) Totari Laha, Desa Bobojiko, Halmahera Barat. Di lahan seluas 0,45 hektare dengan masa tanam 75 hari, berhasil dihasilkan jagung yang memiliki kualitas tinggi.

“Keberhasilan panen ini membuktikan potensi pertanian lokal serta memberikan dorongan bagi para petani di Desa Bobojiko untuk terus mengembangkan usaha budidaya tanaman di masa mendatang,” ujar Koordinator Program TEKAD Halmahera Barat, Abd. Rahman Bailusy, Minggu, (20/10/2024).

BACA JUGA: Pimpin Panen Jagung Serentak, SYL Sampaikan Perintah Jokowi

Rahman mengatakan bahwa panen ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang dalam pengembangan pertanian.  Ia juga berterima kasih kepada fasilitator kecamatan dan kader desa yang telah memberikan pendampingan hingga panen terlaksana dengan baik.

“Ini sudah penanaman kelima. Ke depan, kami akan menambah variasi tanaman agar usaha pertanian semakin berkembang,” ujarnya.

BACA JUGA: Kementan Panen Jagung Nusantara, Bukti Pasokan Masih Melimpah

Dia mengatakan secara ekonomi, panen jagung telah membantu meningkatkan kesejahteraan warga. Menurutnya budidaya seperti ini bisa terus diperluas agar dampaknya semakin signifikan.

“Panen jagung dua tongkol ini memberi manfaat besar dalam meningkatkan pendapatan keluarga anggota KPB Totari Laha. Kami siap mendukung kelanjutan program ini melalui alokasi 20% anggaran Ketahanan Pangan tahun 2024-2025,” ujarnya. 

Rahman menuturkan demplot KPB Totari Laha merupakan bagian dari Program TEKAD, inisiatif Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) bekerja sama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD).

Program ini bertujuan untuk mengembangkan ekonomi desa dengan memanfaatkan potensi lokal secara berkelanjutan.

“Panen perdana ini menjadi bukti keberhasilan konsep demplot dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Program TEKAD di Halmahera Barat juga, kata Rahman diharapkan dapat menginspirasi desa-desa lain untuk mengikuti jejak ini dan mengoptimalkan potensi pertanian mereka.  Selain itu pengembangan jagung dua tongkol ini menjadi langkah awal dalam membangun ketahanan pangan dan ekonomi lokal yang lebih baik.

“Budi daya berkelanjutan seperti ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan desa,” pungkas Rahman.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler