Australia tampaknya semakin serius untuk menangani para pengendara mobil yang masih melakukan aktifitas dengan HP sambil mengemudi.
Negara bagian Queensland sedang menggodok aturan denda bagi pengendara yang ketahuan mengirim SMS sambil menyetir yang mencapai $ AUD 1000 (sekitar Rp 10 juta). Selain itu, pelanggar juga akan kehilangan SIM bila tertangkap dua kali.
BACA JUGA: Belasan Pekerja Gelap dan Calo Pekerja Asing Ditangkap di Australia
Denda yang sudah berlaku sekarang bagi pengendara yang menggunakan HP adalah $AUD 400 (sekitar Rp 4 juta).
Menteri Transportasi Queensland Mark Bailey mengatakan usulan kenaikan denda itu perlu dilakukan untuk mengurangi jumlah orang yang masih menggunakan HP saat berkendara.
BACA JUGA: Korea Utara-Australia Berkomunikasi Lewat Kedubes di Jakarta
"Saya kira meningkatkan denda sampai Rp 10 juta akan mengurangi perilaku yang membahayakan diri sendiri dan orang lain ini," kata Bailey. Denda SMS sambil mengemudi di Australia
BACA JUGA: Jokowi Harus Pulihkan Kepercayaan Massa Dari Dua Kubu Di Awal Termin Keduanya
Di negara bagian lain, denda untuk pelanggaran serupa belum dinaikkan.
Di New South Wales, dendanya adalah $AUD 337 sementara di negara bagian Victoria adalah $AUD 484.
Pemerintah Queensland mengatakan pihaknya mengkaji pelanggaran ini setelah dalam dua bulan terakhir 40 orang tewas karena kecelakaan lalu lintas.
Bailey mengatakan penelitian menunjukkan dampak buruk berkendara sambil main HP sama berbahayanya dengan minum alkohol.
"Pada dasarnya warga menjadi korban sendiri atau menjadikan orang lain korban karena mereka tidak bisa mematikan telepon selama mengemudi," kata Bailey
Dia mengatakan bahwa di tahun 2017 di Queendland 38 orang tewas dan 1.224 masuk rumahsakit karena pengemudi yang kehilangan konsentrasi disebabkan karena menggunakan HP. Photo: Di negara bagian NSW sekarang ada kamera canggih yang bisa mengetahui pengemudi menggunakan HP atau tidak di siang dan malam hari dan kondisi cuaca apapun. (Supplied: NSW Government)
Di negara bagian Victoria yang mencakup Melbourne juga terjadi peningkatan korban kematian di jalan dibandingkan tahun lalu.
Sejauh ini sampai bulan Juni sudah tercatat 153 korban tewas di jalan 53 orang lebih banyak dibandingkan tahun 2018.
Walau belum ada data mengenai berapa banyak orang yang tewas yang disebabkan karena pengendara hilang konsentrasi karena penggunaan HP, namun angka ini dianggap sudah sangat tinggi.
Polisi di seluruh negara bagian Australia terus berusaha meningkatkan penangangan baik lewat operasi tangkap tangan maupun menggunakan tekonologi guna membuat para pengendara jera.
Beberapa yang tidak setuju mengatakan usulan kenaikan denda seperti di Queensland adalah usaha untuk mencari uang bagi kas pemerintah negara setempat, dan tidak akan menurunkan jumlah korban bila tidak ada kampanye lain.
Juru bicara lembaga yang melayani pengendara mobil di Queensland RACQ Paul Turner mengatakan kenaikan denda dan ancaman SIM dicabut tidak serta merta membuat perilaku pengendara berubah.
"Masalah terbesar di jalanan adalah para pengendara ini merasa mereka tidak akan ketahuan, dan merasa bahwa mereka pengemudi yang hebat," katanya.
"Jadi anda bisa mengenakan denda $ 1 juta namun kalau pengendara tidak percaya mereka akan ketahuan, denda berapa saja tidak akan membuat mereka takut."
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalah Di Mahkamah Konstitusi, Prabowo Bubarkan Koalisi Indonesia Adil Dan Makmur